
Yenny Wahid Cawapres Anies Baswedan, Banyak Pertentangan

Berita Nasional Hari Ini – Rumor soal Yenny Wahid Cawapres Anies Baswedan, salah satu tokoh nasional yang telah mengindikasikan kesiapannya.
Namanya Yenny Wahid santer muncul sebagai calon wakil presiden yang potensial bagi Anies.
Kendati demikian sosok Yenny Wahid tidak pernah diajukan oleh tiga partai koalisi, yaitu Partai Demokrat, Partai Nasional Demokrat, dan Partai Keadilan Sosial (PKS).
Hal ini diungkapkan oleh Sudirman Said, anggota Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Dalam pembahasan Tim 8, nama Yenny Wahid tidak pernah diajukan oleh partai-partai koalisi tersebut.
Meskipun demikian, kemungkinan Yenny Wahid menjadi cawapres Anies Baswedan tetap menjadi perbincangan dengan adanya pertentangan dalam hal ini.
“Sepanjang pengetahuan saya, dalam pembahasan Tim 8 nama itu tidak diajukan oleh parpol anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan,” ujar Sudirman Said.
Yenny Wahid Cawapres Anies Baswedan, Sudirman Said Nilai Banyak Pilihan
Selain opsi Yenny Wahid Cawapres Anies Baswedan, menurut Sudirman Said masih banyak pilihan tokoh-tokoh lainnya.
Sudirman Said, anggota Tim 8 KPP mengungkapkan kegembiraannya atas semakin banyaknya tokoh yang bersedia untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden.
Baginya, ini adalah tanda bahwa Anies diakui sebagai tokoh perubahan yang memiliki potensi kuat dalam pemilihan presiden mendatang.
“Tentang nama cawapres sudah lama kita sampaikan ke publik. Saat ini sudah di kantong Pak Anies. Kita sedang menunggu momentum terbaik untuk mengumumkannya,” tutur Sudirman Said.
Baca Juga: Viral Video Fuji Mabuk, Haji Faisal Percaya Putrinya
Namun, Sudirman juga menyatakan bahwa saat ini ada satu nama calon wakil presiden yang telah Anies pertimbangkan secara matang.
Koalisi sedang menunggu waktu yang tepat bagi Anies untuk mengumumkan nama tersebut secara resmi.
Yenny Wahid, putri dari Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Telah menyatakan kesiapannya jika dipilih sebagai calon wakil presiden.
Meskipun tidak secara spesifik menyebut calon presiden yang akan ia dampingi. Yenny mengungkapkan kedekatannya dengan tiga bakal calon presiden.
Yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Baca Juga: JIS Lokasi Piala Dunia U17, JakPro Tekan Pentingnya Renovasi
Hanya Yenny merasa memiliki hubungan khusus dengan Anies karena pernah ditawari posisi Paramadina oleh Anies saat menjadi rektor.
“Saya pulang dari ambil master saya di Amerika, Mas Anies tawari saya di Paramadina. Beliau waktu itu jadi rektor,” terang Yenny di kompleks parlemen, Senayan, Selasa, 8 Agustus 2023.
Partai NasDem merespons positif kesiapan Yenny sebagai calon wakil presiden. Effendi Choiri, Ketua DPP Partai NasDem, mengatakan bahwa komunikasi dan diskusi terus berlangsung untuk menjalin hubungan.
“Pasti ada, komunikasi dan diskusi harus terus dilakukan,” papar Effendi Choiri.
Sejauh ini banyak nama yang dikaitkan dengan Anies sebagai calon wakil presiden. Seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Khofifah Indar Parawansa dan Susi Pudjiastuti.
Ketahui Elektabilitas Putri Gus Dur Jika Sebagai Bakal Wakil Presiden
Yenny Wahid Cawapres Anies Baswedan ketahui dahulu analisis elektabilitas jika sah terpilih.
Putri dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau dikenal sebagai Gus Dur, Yenny Wahid, telah menyatakan kesiapannya untuk menjadi calon wakil presiden dalam Pilpres 2024.
Meskipun namanya sempat muncul sebagai bakal cawapres Anies Baswedan, elektabilitas Yenny Wahid dalam sejumlah survei masih menunjukkan angka yang rendah.
Padahal Yenny merupakan seorang politikus yang telah lama berkecimpung dalam dunia politik.
Hal itu terungkap dari hasil survei beberapa lembaga yang menunjukkan bahwa elektabilitas Yenny Wahid sebagai cawapres masih belum signifikan.
Menurut Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Yenny Wahid berada pada posisi ke-12 dengan 1,3 persen.
Bahkan dalam simulasi pasangan cawapres dengan Anies Baswedan, elektabilitasnya hanya mencapai 18,2 persen. Yakni lebih rendah ketimbang dengan pasangan Anies-Khofifah atau Anies-Agus Harimurti Yudhoyono.***