
Utang Rp300 Miliar BUMN, Jusuf Kalla Tagih Erick Thohir

Berita Nasional Viral Terbaru – Utang Rp300 Miliar BUMN, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memberikan tanggapan terhadap tuntutan Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla menagih erkait utang sebesar Rp 300 miliar yang diakui oleh perusahaan BUMN kepada PT Bukaka Teknik Utama miliknya.
Erick menjelaskan bahwa utang tersebut terkait dengan proyek lama meskipun ia tidak merincikan kronologi.
Pihak Erick juga menegaskan bahwa utang ini terjadi sebelum ia menjabat sebagai Menteri BUMN.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Erick kepada media dalam sebuah konferensi Jakarta Theater, Jakarta Pusat.
“Saya yakini ini kan project lama ya, maksudnya bukan jaman saya,” ujar Erick Thohir.
Utang Rp300 Miliar BUMN, Erick Thohir Asal Muasal Piutang Negara
Soal utang Rp300 Miliar BUMN, Erick Thohir memberikan penjelasan mengenai pinjaman yang disebutkan oleh Jusuf Kalla.
Erick mengatakan bahwa utang tersebut terkait dengan proyek-proyek lama yang masih menunggu penyelesaian pembayaran.
Meskipun ia tidak merinci secara detail perusahaan BUMN atau vendor mana yang masih memiliki piutang terhadap perusahaan milik negara.
Namun Erick menggarisbawahi bahwa ini adalah situasi lama yang terjadi sebelum dirinya menjabat sebagai Menteri BUMN.
Pihak Erick menyebut bahwa sejumlah perusahaan BUMN memiliki utang terkait proyek pembangunan jalan tol pada tahun 2016 yang masih harus diselesaikan.
Hanya saja ia tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait perusahaan BUMN tersebut.
“Ada juga BUMN yang korup makanya, oknum kita penjarain seperti Jiwasraya, Asabri, ataupun isu-isu yang di karya-karya. Tapi itu bukan situasi mencerminkan hari ini kebanyakan lama. Ada pembangunan jaman tol 2016 belum di bayar itu kan keterlaluan,” ujar Erick Thohir.
Baca Juga: David Beckham Tangani Manchester United, Tidak Ada Pilihan Lain
Menyoroti menyoroti masalah korupsi yang melibatkan beberapa BUMN di masa lalu Erick pun mengingatkan kasus Jiwasraya dan Asabri.
Sekaligus ia menegaskan bahwa situasi saat ini mencerminkan kondisi yang lebih sehat dalam perusahaan BUMN secara keseluruhan.
Oleh sebab itu Erick Thohir juga berjanji akan mengecek klaim Jusuf Kalla terkait piutang perusahaan BUMN senilai Rp 300 miliar.
Baca Juga: Perundungan Mahasiswa UIN Jambi, Korban Wanita Bercadar
Bahkan ia berkomitmen untuk melanjutkan program bersih-bersih pada perusahaan BUMN. Sejalan dengan kesepakatan bersama Komisi VI DPR RI.
Erick meyakini bahwa perusahaan pelat merah secara keseluruhan berada dalam kondisi sehat, terbukti dari kapitalisasi pasar BUMN di bursa saham yang mengalami peningkatan.
Erick Thohir Ungkap Pinjaman Lebih Besar Ketimbang Modal
Terkait utang Rp300 Miliar BUMN kepada perusahaan milik Jusuf Kalla, Erick Thohir berjanji akan memperhatikan pembayarannya.
“Ya saya akan cek perhatikan Makanya saya bilang waktu itu sama Komisi VI ayo kita panggil direksi-direksi yang dulu merampok uang BUMN dan menyakiti rakyat,” tegasnya.
Selain itu, Erick Thohir menekankan bahwa porsi utang perusahaan BUMN secara kumulatif lebih rendah daripada modal yang tercatat.
Bahkan ia telah berdiskusi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenai peningkatan kapitalisasi pasar dari emiten pelat merah.
Kapitalisasi pasar BUMN yang tercatat di bursa saham juga mengalami peningkatan signifikan.
Pada kesempatan yang sama Erick Thohir mengungkapkan bahwa kondisi keuangan BUMN saat ini menunjukkan perbandingan porsi utang lebih rendah ketimbang modal.
Menurutnya, secara kumulatif utang BUMN mencapai sekitar Rp 1.600 triliun sementara modalnya sebesar Rp 3.200 triliun.
Thohir juga menyoroti peningkatan kapitalisasi pasar BUMN bursa saham mencapai Rp 2.200 triliun yang jauh lebih tinggi daripada total utang BUMN.
“Sekarang kapitalisasi pasarnya sendiri Rp 2.200 triliun itu sudah jauh lebih tinggi daripada tentu total hutang Rp 1.600 triliun, jadi ini kondisinya saya bisa yakinkan ini sehat,” pungkasnya.***