
Tupperware Terus Merugi, Jelang Lebaran PHK Karyawan

Berita Viral Nasional – Tupperware terus merugi membuat perusahaan multinasional tersebut berada di ambang kebangkurtan. Pasalnya mereka terus beroperasi di tengah kondisi keuangan perusahaan yang memburuk.
Salah satu faktor penyebabnya adalah penjualan yang menurun, hingga berimbas pada rencana Tupperware lakukan pemutusah hubungan kerja alias PHK terhadap karyawannya.
Nilai saham Tupperware di bursa pun terus merosot bahkan mencapai 90% dalam satu tahun terakhir. Akibatnya perusahaan penyedia produk plastik alat rumah tangga itu membutuhkan kucuran dana tambahan agar mampu terus bertahan.
Jika tidak menemukan investor mumpuni maka pilihan terburuk agar perusahaan masih bisa beroperasi yakni melakukan PHK atas sejumlah karyawan.
Tupperware Terus MerugI, CEO Angkat Bicara Kemungkinan PHK
Kebenaran Tupperware terus merugi membuat sang CEO Miguel Fernandez angkat bicara akan skenario PHK karyawan.
Pihak Tupperware sendiri tengah meninjau portofolio real estatnya untuk upaya penghematan uang yang lebih potensial.
“Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini. Kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan mengatasi posisi keuangan,” ucap Miguel Fernandez pada Rabu, 12 April 2023.
Bisnis alat rumah tangga plastik Tupperware sejatinya telah berproduksi selama 77 tahun. Tidak bisa mengelak dari ujian tuntutan zaman dan persaingan produk sejenis.
Tupperware telah mencoba untuk melepaskan citranya yang tenang dan mulai menarik pelanggan lebih muda dengan produk berdesain baru serta terkesan lebih trendi.
Baca Juga: Junta Militer Myanmar, Tewaskan 50 Orang Akibat Serangan Udara
Analis perdagangan sekaligus Direktur Pelaksana Global Data Retail, Neil Saunders mengatakan ada beberapa masalah yang belakangan merugikan Tupperware.
Permasalahan yang cenderung klasik adalah penurunan penjualan dan produk hingga berujung kerugian.
“Beberapa masalah merugikan Tupperware, termasuk penurunan tajam dalam jumlah penjual. Penurunan konsumen pada produk rumah tangga, dan merek yang masih belum sepenuhnya terhubung dengan konsumen lebih muda,” terang Neil Saunders pada kesempatan berbeda.
Baca Juga: Kapal Api Bangkrut Hingga PHK, Manajemen Klarifikasi Kebenaran
Neil Saunders mengatakan situasu Tupperware berada dalam posisi genting secara finansial karena berjuang untuk meningkatkan penjualan.
Situasi buruk itu tidak menunjang lantaran aset perusahaan juga cenderung kecil. Alhasil pihak perusahaan kekurangan kemampuan untuk temukan sumber mengumpulkan dana darurat.
“Perusahaan ini dulunya merupakan sarang inovasi dengan gadget dapur pemecah masalah. Tetapi sekarang benar-benar kehilangan keunggulannya,” imbuhnya.
Wadah Plastik Favorit Para Ibu Sempat Jadi Andalan Penjualan
Tupperware sebelumnya sempat menjadi wadah penyimpanan plastik favorit bagi ibu rumah tangga Indonesia.
Harganya mahal dengan kualitas yang bagus menjadi alasan Tupperware kala itu tergolong sebagai barang berharga ibu rumah tangga.
CEO Tupperware Brands Miguel Fernandez belum lama ini juga menyatakan perusahaan kemungkinan tidak bisa melanjutkan bisnis karena keuangan yang tidak sehat.
Walaupun terancam kebangkrutan, manajemen kabarnya tengah berusaha untuk memperbaiki struktur modal dan likuiditas jangka pendek.
Tupperware muncul dari ide kimiawan Earl Tupper yang sedang bereksperimen untuk membuat cetakan plastik.
Earl Tupper merupakan pembuat manik-manik serta wadah plastik untuk rokok dan sabun selama pasca Perang Dunia II.
Berkat eksperimen Tupper, berhasil dikembangkan plastik yang lebih bersih, tembus cahaya, dan kuat bernama Poly-T.
Tupper lantas menciptakan wadah ringan, tidak mudah pecah, dan mampu menyimpan makanan lebih tahan lama dalam lemari es selama masa pascaperang menggunakan Poly-T.
Pada masanya Tupperware memberi kesempatan kewirausahaan bagi para ibu rumah tangga untuk melakukan metode penjualan Tupperware Parties.
Perusahaan juga mengembangkan metode pemberian hadiah dan insentif penjualan bagi para ibu rumah tangga yang berhasil menjual Tupperware.***