
Tersangka Pembunuh Putri PJ Gubernur Papua, Kenalan Online

Berita Nasional Viral – Polrestabes Semarang berhasil menangkap tersangka pembunuhan putri PJ Gubernur Papua Pegunungan, Nikolaus Kondomo.
Tersangka bernama Ahmad Nashir, seorang warga Penggaron, Pedurungan, Kota Semarang yang berusia 22 tahun.
Dalam jumpa pers di Mapolrestabes Semarang, Ahmad Nashir terlihat menunduk dengan mengenakan baju tahanan biru bernomor 40, dan wajahnya ditutupi dengan sebo.
Pada kesempatan itu Ahmad Nashir meminta maaf kepada keluarga korban dan orang yang terlibat dalam kasus ini.
Penangkapan ini menjadi langkah penting dalam mengungkap kasus pembunuhan yang mengguncang publik, khususnya keluarga korban.
Tersangka Pembunuh Putri PJ Gubernur Papua, Mahasiswa Usia 22 Tahun
Polisi berhasil menangkap tersangka pembunuh putri PJ Gubernur Papua Nikolaus Kondomo yang ditemukan tewas dalam sebuah kamar kos kota Semarang.
Pelaku bernama Ahmad Nashir adalah seorang mahasiswa berusia 22 tahun yang beralamat di Penggaron Kidul, Pedurungan, Semarang.
Menurut pengakuan Nashir kepada polisi, ia dan korban baru berkenalan pada awal Mei 2023.
Mereka diketahui telah melakukan hubungan intim dan mengonsumsi minuman beralkohol sebelum kejadian tragis itu terjadi.
Baca Juga: Rebecca Klopper 47 Detik, Dugaan Ikuti Jejak Gisella
“Korban minta dijemput di rumah terus dibawa ke kos pelaku. Di situ korban pengin minum-minum, terus diberikan AN miras amer. Habis itu korban minta disetubuhi. Sekali lagi ini pengakuan tersangka, kami masih mendalami karena belum percaya sepenuhnya dengan keterangan pelaku,” terang Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Irwan Anwar Senin, 22 Mei 2023.
Kapolrestabes Semarang, Komisaris Besar Irwan Anwar, menjelaskan bahwa Nashir tertangkap saat hendak kembali ke kosnya pada malam Sabtu, 20 Mei 2023.
Nashir mengaku menyesal atas perbuatannya dan meminta maaf kepada keluarga korban, polisi, dan masyarakat. Polisi masih terus mendalami keterangan tersangka untuk mengungkap kebenaran atas kasus ini.
Baca Juga: Eeng Saptahadi Meninggal, Sempat Sakit Covid-19
“Saya intinya hanya bisa minta maaf ke keluarga korban, pak Polisi dan masyarakat. Sekali lagi minta maaf,” kata Ahmad Nashir.
Korban, ABK, adalah putri Pejabat Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo. Setelah kejadian tersebut, korban dibawa oleh Nashir ke Rumah Sakit Elisabeth Semarang, namun kemudian ditinggalkan.
Kejanggalan ini membuat pihak rumah sakit curiga dan melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.
Pelaku, Nashir, dijerat dengan pasal persetubuhan terhadap anak atau pembunuhan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU Perlindungan Anak dan KUHP.
Tindakan ini dapat dikenai hukuman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun, serta denda hingga Rp 5 miliar.
Fakta-fakta Kematian Putri Pejabat Papua di Semarang
Kematian tragis putri PJ Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo pada Kamis, 18 Mei 2023 malam di Semarang masih menyimpan banyak misteri.
Saat dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menemukan beberapa botol minuman keras dekat mayat korban.
Pemeriksaan fisik juga mengungkapkan adanya luka lecet pada tubuh korban. Autopsi jenazah ABK telah dilakukan usai mendapatkan persetujuan dari keluarga.
“Sudah dapat persetujuan dari keluarga. Ibu korban sendiri tadi datang ke Polrestabes Semarang. Semoga ada titik terang penyebab kematian korban,” terang Irwan Anwar.
Hasil autopsi tersebut masih memerlukan analisis lebih lanjut Laboratorium Forensik.
Ayah korban, Nikolaus, mengungkapkan bahwa ABK sering berbicara dengannya namun tidak pernah menyebutkan tentang hubungan asmara.
Nikolaus mengatakan bahwa putrinya senang menceritakan aktivitasnya dan sering berdiskusi tentang film-film.
ABK juga memiliki minat pada masalah hukum dan sering bertanya tentang tugas jaksa.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Polisi Irwan Anwar, menyebut bahwa ABK diduga mengalami kekerasan sebelum meninggal.
“Mati lemasnya karena apa? Itu juga makanya akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan tiga item itu lagi, kemudian dugaannya juga ada kekerasan seks,” lanjutnya.
Pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan forensik terhadap jenazah korban, namun masih perlu pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebab pasti kematian ABK.
Kematian putri Pejabat Papua ini mengundang keprihatinan dan menimbulkan banyak pertanyaan.
Pihak kepolisian berupaya untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi ini melalui penyelidikan yang sedang berlangsung.
“Cuma masih butuh pemeriksaan lanjutan terkait dengan pemeriksaan mikrobiologi, patologi dan toksikologi. Jadi tiga item itu lagi, kami masih menunggu dari tim kedokteran untuk memberikan kesimpulan-kesimpulan,” tutupnya.***