
SMAN 21 Bandung Tertipu, Rp400Juta Agen Travel Gondol

Berita Viral Hari Ini – SMAN 21 Bandung tertipu dilaporkan menjadi korban penggelapan oleh agen travel dengan inisial GTI.
Sekitar 350 murid kelas 11 sekolah tersebut diduga menjadi korban dengan uang sebesar Rp400 juta hilang begitu saja.
Ketua OSIS SMAN 21 Bandung, Fazha Raditya Gibran mengonfirmasi kejadian ini. Menurutnya, peristiwa ini berawal ketika sekolah berencana mengadakan kegiatan karya wisata ke Yogyakarta sekitar dua bulan lalu.
Setiap murid diharuskan membayar biaya sebesar Rp1,3 juta untuk mengikuti kegiatan tersebut.
“Kegiatan karya wisata sudah direncanakan sejak 2 bulan sebelumnya, kami memiliki agenda ke Yogyakarta,” ujar Fazha saat diwawancarai pada Rabu, 24 Mei 2023.
SMAN 21 Bandung Tertipu, Rencana Liburan Ke Yogyakarta Kandas
Ratusan murid kelas 11 SMAN 21 Bandung tertipu agen travel dengan inisial GTI. Uang sebesar Rp400 juta pun menghilang entah ke mana setelah digondol travel tersebut.
Ketua OSIS SMAN 21 Bandung, Fazha Raditya Gibran, membenarkan kejadian tersebut.
Menurut Fazha, peristiwa ini bermula ketika pihak sekolah merencanakan kegiatan karya wisata atau study tour ke Yogyakarta sekitar 2 bulan yang lalu.
Setiap murid diharuskan membayar biaya sebesar Rp1,3 juta untuk mengikuti kegiatan tersebut.
“Rencana karya wisata sudah kita agendakan sejak 2 bulan sebelumnya, kami memiliki agenda ke Yogyakarta,” ujar Fazha.
Baca Juga: KPK Geledah Kantor Kemensos, Tepat Risma Sedang Rapat
Sekitar 350 murid tersebut membayar biaya yang telah ditentukan, sehingga terkumpul uang total sekitar Rp400 juta.
Mereka dijadwalkan untuk berangkat pada Rabu, 24 Mei 2023, dan pulang pada Jumat, 26 Mei 2023.
Namun, menjelang keberangkatan, pihak sekolah tiba-tiba memberitahu bahwa kegiatan study tour akan diundur.
“Kami mendapat kabar bahwa acara ini akan direschedule,” imbuhnya.
Murid-murid dan orang tua mereka kemudian berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk mengetahui alasan penundaan study tour tersebut.
Pihak sekolah memberitahu bahwa uang untuk study tour dibawa kabur oleh pihak penyedia jasa travel.
Baca Juga: Kim Tae Ri Menyesal, Iseng Suruh Fans Kerja Sukarela
“Uang yang sudah kita setorkan ke agen travel tersebut menghilang sebesar Rp400 juta,”lanjutnya.
Fazha dan teman-temannya sangat menyesalkan pembatalan study tour ini karena kegiatan tersebut berkaitan dengan penyusunan karya tulis ilmiah yang merupakan salah satu syarat kelulusan.
“Study tour ini terkait dengan proyek karya tulis kelas 12, sehingga berdampak pada penilaian,” pungkasnya.
Pihak sekolah telah melaporkan kasus ini ke Polsek Buahbatu hanya saja pihak berwajib belum memberikan keterangan rinci.
Pihak Travel Berikan Klarifikasi Soal Program Study Tour
Setelah ratusan siswa SMAN 21 Bandung mengalami pembatalan program study tour.
Pihak travel yang dituduh membawa kabur uang siswa akhirnya memberikan klarifikasi.
Jimmy Tanumihardja, Tour Manager Grand Traveling Indonesia (GTI), membantah tuduhan penipuan dan penggelapan tersebut.
Menurut Jimmy, masalah bermula saat perusahaan dan sekolah menandatangani kesepakatan atau MoU untuk study tour ke Yogyakarta.
Dalam kesepakatan itu, pembayaran harus dilunasi empat hari sebelum keberangkatan.
Biaya pelunasan harus dikirim ke rekening resmi perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya.
Awalnya, sekolah membayar tanda jadi sebesar Rp10 juta ke rekening perusahaan milik Jimmy.
“Awalnya, MoU menyebutkan pembayaran harus melalui rekening yang telah ditentukan,” ungkap Jimmy.
Namun, saat batas waktu pelunasan tiba, pihak sekolah justru tidak melunasi pembayaran sesuai kesepakatan.
Mereka malah mengirimkan uang pelunasan ke rekening pribadi seorang karyawan perusahaan yang bertindak sebagai tour leader.
“Dari pihak sekolah, mereka mentransfer ke rekening TL, padahal MoU telah menjelaskan bahwa pembayaran harus melalui rekening yang telah ditentukan,” jelas Jimmy.
Karena tidak menerima pembayaran pelunasan, Jimmy tidak dapat melanjutkan perjalanan study tour bagi ratusan siswa SMAN 21 Bandung.
Sementara itu, TL yang menerima uang pelunasan dari sekolah tiba-tiba menghilang dan tidak bisa dihubungi oleh Jimmy.
Jimmy mengalami kerugian karena perusahaan telah membayar sejumlah uang deposit untuk reservasi hotel bagi para siswa.
“Saya merasa dirugikan karena saya telah membayar deposit untuk hotel dan semuanya hilang. Berita yang beredar mengatakan bahwa saya mengambil uang, padahal itu adalah kesalahan besar,” tegasnya.***