
Sepekan Serangan Israel, 6000 Bom Hancurkan Gaza

Berita Viral Hari Ini – Sepekan serangan Israel sebagai buntut dari konflik dengan Hamas yang memuncak dalam bombardir brutal.
Angkatan Udara Israel (IAF) melaporkan bahwa sekitar 6.000 bom telah dijatuhkan dalam upaya untuk menghantam target-target terkait dengan Hamas di Gaza.
Jumlah bom ini hampir setara dengan amunisi Amerika Serikat meluluh lantakan Afghanistan dalam satu tahun.
Seorang ahli militer Marc Garlasco mencatat bahwa ini adalah serangan luar biasa intensif hingga berdampak besar.
Terutama karena wilayah Gaza adalah area sangat padat penduduk, artinya kesalahan dalam serangan dapat berdampak besar hingga mengakibatkan konsekuensi serius.
Perbandingan ini menyoroti tingkat eskalasi konflik yang sedang terjadi serta dampaknya luas pada wilayah tersebut.
Konflik Israel-Gaza terus menjadi perhatian dunia sekaligus menimbulkan keprihatinan atas situasi kemanusiaan wilayah tersebut.
“Ke wilayah yang jauh lebih kecil, area jauh lebih padat penduduk di mana adanya kesalahan akan menimbulkan konsekuensi luar biasa,” ujar Marc Garlasco, Jumat 13 Oktober 2023.
Sepekan Serangan Israel, Penasihat Militer Belanda Ungkap Brutalnya Perang Gaza
Dalam sepekan serangan Isreael ke Gaza telah mencapai tingkat kekerasan yang mengkhawatirkan.
Menurut penasihat militer Belanda, Marc Garlasco yang sebelumnya menjadi penyelidik PBB untuk kejahatan perang Libya.
Jumlah bom yang dijatuhkan oleh Angkatan Udara Israel selama sepekan hampir menyamai jumlah bom Amerika Serikat satu tahun penuh ke Afghanistan.
Angka tersebut mencapai sekitar 6.000 bom sebuah jumlah yang sangat mengkhawatirkan.
“Sejauh ini, IAF telah menjatuhkan sekitar 6.000 bom terhadap Hamas,” ujar Marc Garlasco.
Baca Juga: Erick Thohir Gantikan Kuasa Luhut, Presiden Tunjuk Sementara
Tingginya tingkat kekerasan dalam konflik Israel Hamas di jalur Gaza juga tercermin dalam jumlah korban.
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel telah meningkat menjadi 1.537 orang.
Termasuk 500 anak-anak dan 276 wanita bahkan lebih dari 6.600 orang terkonfirmasi mengalami luka-luka.
Komentar dari peneliti senior dan direktur Program Ekstremisme dan Kontraterorisme, Charles Lister menggarisbawahi tingkat kekerasan luar biasa dalam konflik Israel Hamas.
Baca Juga: Konflik Erik Ten Hag, Mulai Cristiano Ronaldo Hingga Sancho
“Puluhan jet tempur dan helikopter telah dikerahkan untuk menargetkan para teroris Hamas di seluruh Jalur Gaza,” tulis Charles Lister pada akun X pribadinya.
Charles Lister mencatat bahwa dalam waktu hanya enam hari IAF telah menjatuhkan sekitar 6.000 bom di wilayah Gaza yang berukuran 365km2. Perbandingan ini menggambarkan sejauh mana eskalasi konflik tersebut.
“WOW 6.000 bom dalam 6 hari di 365km2 Gaza,” lanjutnya.
Situasi ini menunjukkan pentingnya mencari solusi damai dan mengakhiri konflik yang telah berlangsung terlalu lama.
Bahkan telah merenggut banyak nyawa serta merusak kehidupan warga sipil yang tak bersalah.
“Sebagai perbandingan, koalisi internasional anti-ISIS menjatuhkan rata-rata 2.500 bom per bulan di area seluas 46.000 km2 Suriah dan Irak,” pungkasnya.
Instruksikan Warga Sipil Palestina Segera Meninggalkan Zona Perang
Memasuki sepekan serangan Israel, pihak militer IAF telah mengeluarkan instruksi kepada lebih dari satu juta warga sipil Kota Gaza agar segera meninggalkan wilayah tersebut.
Militer mengarahkan agar warga pindah ke selatan Jalur Gaza dalam waktu 24 jam.
Instruksi ini diberikan ketika militer Israel melakukan persiapan untuk kemungkinan invasi darat sebagai respons terhadap serangan kuat yang dilancarkan oleh Hamas.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant menyatakan bahwa sekarang saatnya perang. Tidak lama kemudian pesawat tempur Israel terus melancarkan serangan udara terhadap Gaza.
Serangan tersebut sebagai tindakan balasan atas serangan Hamas yang telah mengakibatkan lebih dari 1.300 warga Israel tewas sebagian besar di antaranya adalah warga sipil.
Pihak militer Israel berencana untuk melancarkan operasi besar-besaran ke Kota Gaza dalam beberapa hari ke depan.
Mereka menginstruksikan bahwa warga sipil Gaza hanya boleh kembali ke kota setelah mendapatkan izin dari militer Israel.
“Warga sipil Kota Gaza, mengungsilah ke selatan demi keselamatan kalian sendiri dan keluarga kalian. Jauhkan diri dari Hamas yang memanfaatkan kalian sebagai tameng manusia,” ujar militer Israel.
Selama konflik ini, lebih dari 1.500 warga Palestina telah kehilangan nyawa akibat serangan Israel.
Militer Israel menyebut Hamas sebagai teroris dan mengatakan bahwa teroris Hamas bersembunyi antara warga sipil Gaza.
Termasuk dalam terowongan dan bangunan yang berpenghuni warga sipil tidak bersalah.
“Teroris-teroris Hamas bersembunyi di Kota Gaza dalam terowongan-terowongan bawah rumah dan gedung-gedung yang dihuni warga sipil Gaza tidak bersalah,” lanjut pihak militer.***