
Sanksi Pengurangan Poin Everton, Giliran Chelsea Man City

Berita Olahraga Viral – Sanksi pengurangan poin Everton merupakan pukulan berat akibat pelanggaran Financial Fair Play (FFP) pada musim 2021-2022.
Liga Inggris menemukan bahwa Everton melampaui batas belanja dengan kerugian sebesar 371,8 juta pounds dalam tiga tahun. Hal itu melampaui batas yang ditetapkan sebesar 105 juta pounds.
Dampaknya terasa langsung, Everton tergelincir dari peringkat 14 ke posisi 19 hanya satu strip di atas tim juru kunci Burnley.
Saat ini, Everton hanya mengoleksi 4 poin dari 12 pertandingan yang sudah mereka lakoni. Klub ini harus segera berbenah untuk mengamankan posisi klasemen.
Sanksi ini kabarnta juga akan menimpa Chelsea dan Manchester City dengan alasan serupa Everton.
Tidak heran jika semua mata tertuju terkait langkah-langkah seperti apa yang akan diambil oleh klub raksasa tersebut untuk mematuhi aturan FFP dan menghindari sanksi.
Sanksi Pengurangan Poin Everton, Pihak The Toffees Beri Klarifikasi
Klarifikasi pasca sanksi pengurangan poin Everton, klub menjelaskan berita pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP.
Pengurangan poin Liga Inggris otomatis menggeser posisi Evertoon dari peringkat 14 ke urutan 19 dalam klasemen sementara dengan selisih lima poin dari zona aman.
Pihak The Toffees menyampaikan klarifikasi bahwa klub telah mengalami kerugian sebesar 124,5 juta poundsterling untuk periode 2021-2023.
Yakni hampir 20 juta poundsterling melebihi ambang batas 105 juta poundsterling yang ditetapkan berdasarkan aturan laba dan keberlanjutan kompetisi.
Everton lantas mengajukan banding dengan alasan bahwa sanksi tersebut dianggap tidak proporsional dan tidak adil.
Baca Juga: Kecantikan Kate Moss, Bagai Saudara Kembar Dengan Putrinya
“Komisi independen segera menjatuhkan pengurangan 10 poin kepada Everton FC. Karena pelanggaran Peraturan Profitabilitas dan Keberlanjutan (PSR) Liga Premier,” bunyi pernyataan Liga Inggris yang mengumumkan keputusan sanksi.
Meskipun mengakui pelanggaran terhadap Peraturan Profitabilitas dan Keberlanjutan (PSR) Liga Inggris.
Pihak Everton berpendapat bahwa sanksi finansial atau larangan transfer seharusnya cukup.
Klub Merseyside menyatakan kekecewaan mereka terhadap keputusan Komisi Liga Inggris.
Sekaligus menegaskan bahwa poin pengurangan tersebut dianggap sebagai hukuman berlebihan.
Baca Juga: Pembunuhan Karyawan MRT, Pelaku Sindikat Bukti Rekening
“Everton Football Club terkejut sekaligus kecewa dengan keputusan Komisi Liga Premier,” ujar pernyataan klub Merseyside.
Sementara Everton terus berjuang untuk melawan ketidakadilan pengurangan poin.
Sisi Liga Inggris justru menekankan bahwa keputusan pengurangan poin berdasarkan pada pelanggaran FFP.
Tidak heran jika perdebatan seputar sejauh mana pelanggaran tersebut dilakukan tetap menjadi sorotan dalam kasus pengurangan poin The Toffees.
Dua Tim Liga Inggris Bersiap Susul Nasib The Toffees
Kabar sanksi pengurangan poin Everton telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan klub-klub Liga Inggris lainnya khususnya Chelsea dan Manchester City.
Mereka juga menghadapi ancaman sanksi degradasi dari Liga Inggris atas dugaan pelanggaran Financial Fair Play (FFP).
Manchester City pernah dihadapkan pada tuduhan serius oleh Liga Inggris dengan 115 pelanggaran keuangan selama periode 2009 hingga 2018.
Sementara itu, Chelsea masih berada dalam tahap investigasi terkait pelanggaran FFP selama kepemimpinan Roman Abramovich.
Pengacara Manchester City, Stefan Borson, memberikan peringatan serius kepada kedua klub.
Ia menyatakan bahwa sanksi lebih berat termasuk potensi degradasi bisa menimpa mereka jika terbukti melakukan pelanggaran FFP.
Borson menyoroti keberatannya terhadap sanksi 10 poin yang diterima Everton, menyebutnya sebagai tindakan yang terasa berlebihan.
“Tanpa meremehkan sanksi pengurangan 10 poin yang diterima Everton yang pastinya terasa berat dan berlebihan gara-gara FFP,” ujar Borson.
Everton sendiri telah menyatakan kejutan dan kekecewaan atas sanksi yang diterima, berencana untuk mengajukan banding.
Klub ini mengklaim telah berhasil mengurangi kerugian mereka menjadi 76 juta pounds pada tahun ini.
Ketimbang dengan 121 juta pounds tahun sebelumnya meskipun klaim ini bertentangan dengan tuduhan Liga Inggris.
“Klub tak mengerti dengan apa yang dituduhkan Premier League dan tak tahu dengan fakta atau informasi yang sudah disodorkan,” terang perwakilan Everton.
Sementara Everton bersikeras akan membela diri melalui proses banding. Pihak Chelsea dan Manchester City harus menyiapkan strategi untuk menghadapi potensi sanksi serupa yang dapat memengaruhi perjalanan Liga Inggris.***