
Rutin Konsumsi Viagra, Catat 678 Kasus Berujung Amputasi

Berita Viral Hari Ini – Rutin konsumsi Viagra secara mengejutkan memberikan dampak memalukan yang dialami oleh sejumlah pria.
Peningkatan konsumsi obat kuat seperti Viagra telah menyebabkan konsekuensi yang serius.
Beberapa dari mereka mengalami ereksi berkepanjangan hingga enam jam bahkan menghadapi risiko serangan jantung.
Kemungkinan dampak yang dihasilkan dari pemakaian obat kuat ini sangat mengkhawatirkan.
Bahkan, beberapa pria telah menggunakan obat tersebut merasa putus asa serta kehilangan harapan.
Kasus yang lebih tragis terjadi seperti kematian 15 orang kekasih asal Inggris yang dikaitkan dengan konsumsi obat-obatan tersebut. Salah satu pria bahkan harus menjalani amputasi pada organ reproduksinya.
Rutin Konsumsi Viagra, Insiden Tercatat Sejak Tahun 2018
Seluruh insiden akibat rutin konsumsi Viagra telah terekam sejak tahun 2018 ketika obat yang mengandung sildenafil tersedia di apotek tanpa resep dokter.
Sementara belum ada bukti yang pasti bahwa obat ini adalah penyebab langsung dari efek samping tersebut.
Badan Pengawas Obat dan Produk Kesehatan mencatat setiap insiden melalui skema Kartu Kuning mereka untuk mencari pola yang mencurigakan.
Beberapa pria melaporkan mengalami rasa sakit ekstrim, sementara yang lain mengalami kondisi penyakit Peyronie. Yakni situasi yang menyebabkan pembengkokan pada organ reproduksi.
Empat belas pria lainnya mengalami nyeri, pembengkokan, atau pembengkakan yang tidak diinginkan.
Baca Juga: SIUU Cristiano Ronaldo Bersama Putranya Kolaborasi Terbaik
Tiga orang melaporkan bahwa obat Viagra menyebabkan priapisme kondisi yang membuat ereksi berlangsung selama berjam-jam.
Bahkan, ada beberapa kasus yang sangat langka ketika pria harus menjalani amputasi organ reproduksinya. Tercatat ada dua pria lainnya mengalami cedera serius pada organ tersebut.
Sejak peluncuran Viagra oleh Pfizer pada tahun 1998 obat ini telah menjadi salah satu yang paling terkenal di dunia.
Namun, sejak tahun 2013 patennya telah berakhir di Inggris memungkinkan produsen lain untuk memproduksi pil dengan bahan aktif sildenafil.
Baca Juga: Korban Kekejian Hamas, Remaja Autis Tewas Mengenaskan
Perubahan dalam undang-undang peresepan obat telah membuat banyak pria membeli obat palsu yang sering kali mengandung bahan-bahan berbahaya merugikan kesehatan.
Kisah ini menjadi peringatan penting tentang risiko yang mungkin terkait dengan konsumsi obat kuat tanpa pengawasan medis.
Kesehatan dan konsultasi dengan profesional medis harus selalu menjadi prioritas utama.
Ketahui Bahayanya Mengonsumsi Sildenafil Tanpa Pengawasan Dokter
Alasan berbahaya rutin konsumsi Viagra, penggunaan sildenafil tanpa pengawasan dokter adalah tindakan sangat berisiko dengan konsekuensi serius bagi kesehatan.
Sildenafil adalah zat aktif dalam obat-obatan seperti Viagra yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi.
Meskipun obat ini efektif dalam meningkatkan kemampuan ereksi pada sebagian pria penggunaan tanpa pengawasan medis dapat berdampak negatif.
Salah satu masalah utama dengan penggunaan sildenafil tanpa resep dokter adalah kurangnya penilaian medis cermat terhadap kondisi kesehatan seseorang.
Kandungan Sildenafil bisa berinteraksi dengan obat lain yang sedang dikonsumsi atau menjadi kontraindikasi dalam kasus-kasus tertentu.
Tanpa konsultasi dokter, seseorang mungkin tidak menyadari potensi interaksi obat atau risiko melekat pada penggunaan sildenafil.
Selain itu, penggunaan berlebihan atau jangka panjang tanpa pengawasan meningkatkan risiko efek samping yang serius.
Seperti gangguan jantung, tekanan darah tinggi, gangguan penglihatan, dan priapisme.
Priapisme adalah ereksi berkepanjangan yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ reproduksi. Kondisi ini dapat membahayakan nyawa serta kualitas hidup seseorang.
Penting juga untuk menyadari bahwa disfungsi ereksi bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih dalam seperti penyakit jantung atau diabetes.
Penggunaan sildenafil tanpa pengawasan dokter dapat mengabaikan akar penyebab masalah yang seharusnya ditangani oleh tenaga medis.
Dalam konteks ini, sangat disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan sildenafil atau obat-obatan serupa.***