
Reaksi FIFA Soal Kerusuhan PSIS vs.Persib, PSIS Sakit Kepala!

Berita Olahraga Viral Hari Ini – Reaksi FIFA soal kerusuhanPSIS vs.Persib dalam pertandingan Liga 1 BRI menjadi sorotan.
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, mengungkapkan keprihatinan atas insiden tersebut.
Arya menekankan bahwa FIFA memantau seluruh situasi dalam Liga 1 2023-2024, termasuk kerusuhan dalam pertandingan tersebut.
Ia mengingatkan bahwa insiden ini seharusnya tidak terjadi, sekaligus mengimbau semua elemen sepak bola Indonesia. Termasuk PSSI, PT LIB, klub, dan suporter, untuk bersatu dalam menjaga kedamaian di kompetisi.
Setelah Tragedi Kanjuruhan, FIFA tetap waspada terhadap perkembangan sepak bola Indonesia.
“Kami menyayangkan kejadian di Semarang. Kami semua harus bersama-sama bekerja sama dari seluruh elemen sepak bola baik itu PSSI, PT LIB, klub, dan suporter. Ini tidak boleh lepas tangan, harus terus bersama-sama,” ujar Arya Sinulingga Senin, 21 Agustus 2023.
Reaksi FIFA Soal Kerusuhan PSIS vs.Persib, Ingat Kantornya Ada di Indonesia
PSIS hindari hukuman sebagai bentuk reaksi FIFA soal kerusuhan PSIS vs.Persib. Arya Sinulinggamengingatkan bahwa perwakilan FIFA telah berada di Indonesia untuk memantau perkembangan sepak bola nasional.
“Keputusan transisi PSSI setelah koordinasi dengan FIFA soal away tanpa penonton tamu harus dilakukan bersama-sama mau menahan diri untuk tidak datang away. Kejadian sekarang sudah terlihat bahwa ternyata saling ejek antarsuporter itu akhirnya terjadi seperti ini,” papar Arya Sinulingga.
Arya menegaskan bahwa keputusan untuk melarang suporter tamu hadir dalam pertandingan Liga 1 sebagai langkah penting yang telah diputuskan bersama PSSI dan FIFA.
Ia pun menyerukan kepada semua pihak, termasuk klub, suporter, dan PT LIB, untuk menjaga ketertiban dan tidak melanggar larangan tersebut.
Baca Juga: Tottenham Resmi Nego Ernest Nuamah, Lukaku Tunggu Dulu!
Pada kesempatan sama Arya juga mengingatkan bahwa FIFA sedang mempersiapkan Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia.
Sehingga perwakilan FIFA dapat dengan mudah memantau situasi sepak bola dalam negeri.
“Ini berat untuk semua dan tim. Kita harus ingat FIFA sudah ada di Indonesia dan melihat semua kejadian. Sudah transparan bagi mereka untuk melihat yang terjadi. Kita upayakan bersama-sama, ayolah teman-teman. Klub, suporter, dan LIB, serta federasi harus bergandengan tangan untuk mengubah diri kita,” lanjutnya.
Terkait sanksi atas kerusuhan suporter, Arya menegaskan bahwa keputusan akan diserahkan kepada Komisi Disiplin PSSI yang bertindak secara independen seperti pengadilan.
Baca Juga: WFH Jakarta ASN Sambut positif, Bos Buruh Emosi
“Kita tidak bisa saling menyalahkan bahwa kejadian ini masih terjadi. Ini terjadi jelas karena ada larangan away. Kita harus bekerja sama-sama nih. Satu hal yang kami dorong juga bahwa secepatnya suporter memiliki badan hukum sesuai undang-undang. Sehingga suporter akan direkomendasikan oleh klub-klubnya,” pungkasnya.
Menpora Panggil PSSI Minta Klarifikasi Soal Pertandingan Kacau
Hindari reaksi FIFA soal kerusuhan PSIS vs.Persib, Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, telah mengumumkan niatnya memanggil PSSI guna meminta klarifikasi.
Kejadian tersebut telah memicu kekhawatiran dan keprihatinan dalam dunia sepak bola Indonesia.
Dalam pernyataannya di Kantor Kemenpora, Jakarta, pada Senin, 21 Agustus 2023, Menpora Dito menekankan perlunya tindakan tegas dan spesifik untuk mengatasi masalah ini.
“Kami akan mengundang PSSI. Saya rasa harus ada tindakan spesifik dan tegas karena ini kejadiannya berulang,” ujar Menpora Dito.
Terutama karena insiden serupa telah terjadi sebelumnya. Dito berharap PSSI akan segera merespon dan mengambil langkah-langkah konkret terkait kericuhan tersebut.
Pada pertandingan PSIS vs Persib di Stadion Jatidiri, Semarang, akhir pekan lalu. Kericuhan meletus akibat adanya saling ejek antara suporter PSIS dan fans Persib.
Ketegangan meningkat ketika Persib meraih kemenangan melalui dua gol penalti yang menjadi pemicu ledakan emosi antara para suporter.
Menpora Dito sangat mengharapkan agar peristiwa tersebut tidak memiliki dampak negatif yang lebih luas bagi citra sepak bola Indonesia.
Terutama karena Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 pada November hingga Desember mendatang.
Ia mengajak para suporter untuk merubah sikap dan mendukung sepak bola dengan semangat yang positif mengingat pentingnya mempersiapkan diri jelang Piala Dunia U-17.
“Saya juga mengajak juga suporter bahwa bola milik bersama, harus dijaga bersama. Ayo nonton dengan substansi bola dan kesampingkan yang lain. Apalagi ini mau persiapan Piala Dunia, ini akan dibicarakan dengan PSSI semoga ada langkah konkret,” lanjutnya.
Dito menekankan semua pihak untuk memfokuskan diri pada substansi pertandingan. Serta meninggalkan hal-hal yang bisa menimbulkan konflik.***