
Polisi Amankan Pendukung Ajax vs.AZ, Kedapatan Nyanyikan Antisemit

Berita Olahraga Hari Ini – Polisi amankan pendukung Ajax vs.AZ Alkmaar, pada Minggu, 6 Mei 2023 tepatnya sebanyak 154 pendukung sepak bola di Amsterdam.
Alasan penangkapan ratusan pendukung tersebut, menurut pernyataan yang dirilis oleh kepolisian setempat mereka menyanyikan nyanyian antisemit.
Para penggemar sepak bola diperingatkan beberapa kali untuk berhenti bernyanyi saat mereka menuju Johan Cruijff Arena dengan kereta bawah tanah.
Namun, suporter terus bernyanyi hingga akhirnya polisi menangkap mereka setelah tiba di stasiun Strandvliet.
Penangkapan itu terjadi pada hari yang sama ketika Ajax dan AZ Alkmaar sedang memainkan pertandingan di arena tersebut.
Polisi Amankan Pendukung Ajax vs.AZ, Kesebelasan Amsterdam Identik dengan Yahudi
Pasca polisi amankan pendukung Ajax vs.AZ, Pernyataan kepolisian tidak merinci suporter tim mana yang ditahan.
Namun, Ajax terkenal sebagai tim yang sering diidentikkan dengan kata-kata dan nyanyian merujuk pada budaya Yahudi. Sekalipun sebagian besar penggemar Ajax tidak memiliki latar belakang Yahudi.
Kepolisian Belanda mempertegas bahwa nyanyian tersebut merupakan nyanyian diskriminatif yang tidak dapat diterima.
Mereka menegaskan bahwa tindakan seperti itu akan dihukum dan tidak akan dapatkan toleransi dalam pertandingan sepak bola Belanda.
Baca Juga: Penobatan Raja Charles III, Harry dan William Tanpa Interaksi
“Ini bukan kali pertama para penggemar sepak bola ditangkap karena perilaku diskriminatif. Beberapa tahun yang lalu, pendukung Feyenoord Rotterdam tertangkap setelah mereka melanggar larangan pergi ke pertandingan melawan Ajax Amsterdam,” lanjut keterangan tersebut.
Serangan verbal dan fisik terhadap penggemar dan pemain sepak bola dengan latar belakang Yahudi telah menjadi masalah yang terus meningkat di seluruh dunia.
Organisasi sepak bola internasional, seperti UEFA dan FIFA, telah mengecam perilaku diskriminatif ini dan menetapkan sanksi keras untuk mencegahnya.
Baca Juga: Tambang Emas Peru Kebakaran, Puluhan Orang Tewas!
Kasus penangkapan 154 penggemar sepak bola Belanda menunjukkan bahwa tindakan tegas harus diambil untuk memastikan bahwa semua bentuk diskriminasi terhapuskan dari sepak bola.
Semua orang wajit saling menghormati dan memperoleh perlakuan secara adil tanpa pandang bulu dari latar belakang apapun.
Dalam konteks global yang semakin keterbukaan, toleransi dan penghargaan terhadap budaya dan latar belakang berbeda menjadi sangat penting.
Sepak bola dapat menjadi kekuatan positif dalam mempromosikan persatuan dan kerjasama antar negara dan budaya.
Mengapa Nyanyian Antisemit Terbilang Diskriminatif?
Nyanyian antisemit adalah lagu yang mengandung lirik-lirik merendahkan, mendiskriminasi, atau memfitnah orang Yahudi.
Sehingga sering kali digunakan sebagai bentuk propaganda atau sebagai media untuk menyebarluaskan sentimen antisemitisme.
Antisemit telah ada sejak lama dan seringkali muncul di berbagai negara seluruh dunia.
Beberapa contoh nyanyian antisemit termasuk Die Fahne hoch, Deutschland Erwache, Mars Marseillaise, dan Kolberg.
Nyanyian-nyanyian ini sering kali berkaitan dengan gerakan fasisme, Nazisme, atau kelompok-kelompok ekstremis dengan pandangan ekstrem dan merusak tentang orang Yahudi.
Lirik-lirik dalam nyanyian ini sering kali menyerang kepercayaan, nilai, dan budaya Yahudi bahkan membenarkan kekerasan.
Nyanyian ini tergolong sebagai tindakan diskriminatif dan tidak dapat diterima dalam masyarakat demokratis dan beradab.
Karena itu, banyak negara telah mengambil tindakan untuk melarang atau membatasi nyanyian ini, baik di tempat umum maupun media massa.
Sebagai bagian dari upaya untuk menghentikan penyebaran sentimen antisemitisme, penting untuk memerangi dan mengecam nyanyian demikian.
Belanda merupakan negara paling aktif menentang semua bentuk diskriminasi terhadap orang Yahudi.
Ini termasuk mempromosikan toleransi, saling pengertian, dan penghormatan terhadap keberagaman di seluruh dunia.***