
Perundungan Mahasiswa UIN Jambi, Korban Wanita Bercadar

Berita Viral Nasional – Perundungan Mahasiswa UIN Jambi terhadap seorang mahasiswi bercadar menjadi viral di media sosial.
Mahasiswi bernama Cintria yang mengenakan cadar merekam insiden tersebut dalam sebuah video yang kemudian tersebar luas.
Dalam video tersebut, terlihat sejumlah mahasiswa laki-laki mengganggu Cintria ketika ia hendak turun dengan lift.
Mereka beberapa kali menekan tombol lantai lain membuat lift tempat Cintria berada tidak kunjung turun. Kejadian ini telah memicu reaksi keras dalam media sosial dan masyarakat umum.
Perundungan terhadap individu berdasarkan agama atau pilihan berpakaian merupakan perilaku yang sangat tidak pantas dan tidak dapat diterima.
Perundungan Mahasiswa UIN Jambi, Kampus Ingin Korban Hapus Video
Peristiwa perundungan mahasiswa UIN Jambi Kampus Sultan Thaha Saifuddin telah merespons kasus perundungan terhadap seorang mahasiswi baru bernama Cintria.
Dalam insiden yang viral di media sosial oleh sekelompok mahasiswa mengganggu Cintria dalam lift kampus. Oleh sebab itu UIN Jambi telah meminta maaf kepada Cintria atas insiden tersebut.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Dr. Bahrul Ulum.
Bahrul Ulum menyatakan bahwa Cintria adalah mahasiswa baru yang mungkin risi terhadap candaan yang dianggap berlebihan oleh mahasiswa lain.
“Mahasiswi itu kan baru ya, dia juga dari pesantren. Jadi saya rasa tentunya risi ada hal-hal dianggap cara yang tentunya bercanda secara berlebihan oleh pria. Kami sudah memberi tahu tentu di kampus ada prosedur,” terang Bahrul Ulum Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN SUltan Thaha Saifuddin.
Baca Juga: Viral Remaja Hongkong Stres Ujian, Tanpa Busana Dalam Hutan
Kampus ingin memberitahukan kepada mahasiswanya bahwa ada prosedur yang harus diikuti jika terjadi kasus seperti ini dalam lingkungan universitas.
Bahrul mengatakan bahwa pihak kampus memastikan mahasiswa yang melakukan perundungan telah diberikan peringatan keras dan diingatkan agar tidak mengulangi perbuatan serupa.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya melaporkan insiden seperti ini kepada pihak berwenang dalam kampus. Seperti prodi atau fakultas agar tindakan tepat dapat terambil.
Baca Juga: David Beckham Tangani Manchester United, Tidak Ada Pilihan Lain
“Karena mereka juga baru ya, jadi kami sampaikan jika ada kejadian hal-hal seperti ini laporkan. Di situ ada prodi atau pimpinan fakultas nanti fakultas yang memberi tahu ke rektorat. Atau kalau mereka sesama fakultas itu pihak fakultas bisa memberikan teguran sendiri atau sanksi ke mahasiswa atau mahasiswi yang bersalah,” lanjutnya.
Kampus Pertemukan Korban dengan Pelaku Bulliying Beserta Sanksi
Terkait perundungan mahasiswa UNI Jambi sebuah Kampus Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin.
Pihak kampus kabarnya telah mengambil tindakan dalam menghadapi kasus perundungan yang dialami oleh mahasiswi baru, Cintria.
Dalam video yang viral tampak bagaimana sejumlah mahasiswa mengganggu Cintria dalam lift kampus.
Cintria kemudian membuat video klarifikasi terkait kejadian tersebut menyatakan bahwa pihak kampus telah mengadakan pertemuan antara dirinya dan para pelaku perundungan.
Dalam pertemuan tersebut, para pelaku perundungan dan Cintria saling memaafkan satu sama lain. Mereka berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.
“Nama saya Cintria, mahasiswa Fakultas Tarbiyah Keguruan Prodi Tadris Bahasa Inggris. Melalui video ini saya mengklarifikasi bahwa pagi ini. Saya telah dipertemukan dengan pelaku dan pihak UIN telah memberikan sanksi kepada pelaku,” tutur Cintria, Jumat 13 Oktober 2023.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Dr. Bahrul Ulum mengungkapkan kejadian perundungan terjadi pada tanggal 11 Oktober 2023.
Bahrul juga menyebut bahwa ini adalah kasus pertama perundungan yang tercatatdi kampus tersebut. Oleh sebab itu pihak kampus ingin memastikan bahwa tidak ada kejadian serupa terulang.
“Alhamdulillah mereka tadi, baik yang bully dan dibully sudah saling minta maaf tidak akan ulangi perbuatan mereka. Jika mereka lakukan lagi, maka pihak kampus akan berikan sanksi,” terang Bahrul Ulum.
Pihak kampus telah memberikan peringatan kepada para pelaku perundungan dan mengingatkan mereka bahwa tindakan semacam itu tidak akan tertoleransi.
Jika ada pelanggaran serupa di masa depan yang merugikan pihak korban. Maka kampus akan memberlakukan sanksi tegas termasuk pencabutan beasiswa dan pemberian skors.
“Kami tegas lagi, jika si mahasiswa yang melakukan perbuatan seperti ini lagi karena ia membuat sendiri pernyataan jelas sanksi tegas itu diberikan. Jadi begini kalau nak mau buat sanksi itu saya rasa ada ekstrahati-hati juga ya, ada langkah-langkahnya,” tutupnya.
UIN Jambi berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman dan ramah bagi semua mahasiswa.***