
Perdana Terbuka Jalur Rafah Mesir, Upaya Selamatkan Nyawa

Berita Viral Hari Ini – Perdana terbuka jalur Rafah Mesir, Jumat, 3 November 2023 anggota parlemen senior dan para aktivis bersatu untuk mengeluarkan seruan mendesak.
Semua demi penyelamatan anak-anak yang terdampak trauma akibat konflik Gaza. Sambil berupaya membawa warga Inggris keluar dari wilayah tersebut.
Penyeberangan Rafah ke Mesir dibuka setelah periode yang panjang tertutup akibat perang sehingga menawarkan secercah harapan dalam situasi sulit.
Meski demikian, hanya sejumlah kecil orang yang diizinkan masuk sekitar 800 orang dalam 48 jam pertama.
Hal ini menyebabkan banyak anak-anak Palestina yang terluka parah masih terjebak di tengah kecamuknya perang. Upaya untuk membawa warga Inggris keluar dari Gaza juga terhambat.
Perdana Terbuka Jalur Rafah Mesir, PM Rishi Sunak Hubungi Presiden Abdel
Setelah perdana terbuka jalur Rafah Mesir, PM Rishi Sunak melakukan panggilan telepon dengan Presiden Abdel Fattah el-Sisi.
Ia menyerukan agar Mesir juga membuka pintu bagi warga negara Inggris yang terjebak di Gaza.
Anggota parlemen Partai Tory, Bob Seely menekankan pentingnya melindungi anak-anak, menyatakan bahwa anak-anak tidak boleh terjebak. Apalagi sampai berada dalam situasi yang membahayakan mereka.
“Anak-anak tidak boleh terjebak. Tidak mungkin anak-anak bisa menjadi kombatan atau harus berada di sekitar kombatan. Tak ada alasan yang masuk akal mengapa mereka harus dicegah untuk dikawal ke tempat aman melalui penyeberangan Rafah,” ujar Bob Seely.
Baca Juga: Inter Milan Sindir Lukaku, Pemain Tanpa Sopan dan Etika
Mantan anggota parlemen Partai Buruh, Lord Austin juga mendesak Mesir untuk mengizinkan anak-anak di Gaza untuk pergi demi keselamatan mereka.
Lord Austin menekankan bahwa tindakan ini akan menjadi dukungan tulus terhadap warga sipil yang rentan lantaran seringkali menjadi korban teroris Hamas.
“Mesir harus benar-benar mengizinkan anak-anak di Gaza untuk pergi demi keselamatan mereka. Dalam kecaman dunia Arab terhadap Israel dan deklarasi solidaritas dengan rakyat Gaza selama seminggu terakhir. Ini akan menjadi tindakan dukungan yang tulus terhadap warga sipil,” papar Lord Austin pada waktu berbeda.
Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly menekankan perlindungan anak-anak dan upaya untuk menghindari korban sipil dalam konflik ini.
Anak-anak, sebagai bagian dari populasi sipil tak bersenjata harus terlindungi.
James Cleverly mengingatkan bahwa anak-anak menjadi korban kekejaman teroris Hamas pada tanggal 7 Oktober usai secara brutal terbunuh maupun diculik.
“Anak-anak adalah bagian dari populasi sipil tak berdosa yang menjadi tempat Hamas secara rutin, secara historis dan tanpa perasaan bersembunyi dan berperang. Kami telah dan terus mendesak perlindungan anak-anak. Setiap tindakan untuk menghindari korban sipil, sambil berupaya mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada orang dewasa dan anak-anak di Gaza,” terang James Cleverly.
Antony Blinken Menjanjikan Tindakan Nyata AS untuk Korban Gaza
Pasca perdan terbuka jalur Rafah Mesir, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken berjanji untuk membahas langkah nyata yang harus diambil oleh Israel.
Tujuannya adalah mengurangi kerugian terhadap warga sipil sehingga semua pihak yang terlibat dalam konflik maupun komunitas internasional. Harus segera mengambil tindakan untuk melindungi anak-anak.
“Kami terus memberikan tekanan pada tingkat paling senior agar warga negara Inggris dapat menyeberang secepat mungkin,’ kata Antony Blinken.
Baca Juga: Robbie Williams Kecanduan Narkoba, Perjuangnnya Tidak Mudah
Upaya untuk membantu anak-anak Gaza menjadi sangat penting dalam konteks konflik ini.
Banyak orang tua Palestina putus asa untuk melarikan diri dari kendali brutal kelompok Islam Hamas dan perang yang dipicu oleh kelompok tersebut.
Mereka mengalami kesulitan besar dalam mendidik karena pengaruh Hamas yang merekrut anak-anak sebagai kombatan dan menggunakan mereka menjadi tameng manusia.
Dalam peristiwa terkait, sejumlah anak muda tersandera oleh Hamas di Israel pada tanggal 7 Oktober dan diseret ke Jalur Gaza.
Ini menjadi perhatian serius, dan keluarga mereka berharap agar mereka dapat kembali dengan selamat.***