
Pelaku Insiden Asiana Air, Lee Diringkus Pengadilan Daegu

Berita Viral Hari Ini – Pelaku insiden Asiana Air, seorang pria berusia 33 tahun dengan nama belakang Lee telah menjadi berita utama akibat tindakan kriminalnya yang berbahaya.
Kejadian tersebut terjadi ketika penerbangan dari Jeju menuju Bandara Daegu sedang dalam perjalanan dan berada pada ketinggian 213 meter.
Tindakan yang dilakukan oleh Lee adalah membuka pintu darurat secara paksa.
Polisi segera mengambil tindakan dan meminta surat perintah penangkapan untuk Lee. Kejaksaan juga meminta peninjauan substansial terhadap surat perintah tersebut sebelum melakukan penangkapan terhadap pelaku.
Pelaku Insiden Asiana Air, Lee Menyesal Membuat Anak-anak Alami Hiperventilasi
Pada tanggal 28 Mei 2023, pelaku insiden Asiana Air oleh pengadilan telah diadakan pemeriksaan surat perintah penangkapan dari Pengadilan Distrik Daegu di Suseong-gu, Daegu.
Lee tiba di gedung pengadilan dengan mengenakan topeng putih dan topi hitam, membuatnya sulit dikenali.
Ketika ditanya mengapa ia melakukan tindakan kriminal tersebut, Lee menjawab bahwa ingin segera keluar dari pesawat sehingga membuka pintu darurat.
“ Saya ingin segera keluar, jadi saya membuka pintu,” ujar Lee.
Namun, ketika mendapat pertanyaan apakah ia merencanakan tindakan tersebut sebelumnya, Lee menyangkal dengan menggelengkan kepalanya.
Baca Juga: Persaingan Mobil China vs Jepang, Asia Tenggara Pasar Empuk
Lee menyatakan penyesalannya terhadap anak-anak yang menderita hiperventilasi dan menuju ke ruang resepsi pengacara.
Pada kesempatan yang sama ia juga meminta maaf kepada anak-anak yang mengalami kesulitan akibat insiden tersebut.
“Saya minta maaf kepada anak-anak yang menderita,” lanjutnya.
Dalam kasus ini, Lee mendapat dakwaan melanggar Undang-Undang Keamanan Penerbangan.
Jika terbukti bersalah, ia dapat menerima hukuman penjara hingga 10 tahun.
Pengadilan berpotensi akan memberikan hukuman berat kepada Lee, mengingat Undang-Undang Penerbangan memiliki reputasi untuk memberikan sanksi tegas.
Baca Juga: Lautaro Martinez Argentina, Tidak Ikut Erick Thohir Kecewa
Akibat tindakan kriminal Lee, sebanyak 12 orang mengalami luka-luka termasuk siswa sekolah dasar dan menengah karena gejala hiperventilasi.
Selain itu, 194 penumpang lainnya mengalami kecemasan sangat tinggi. Secara komprehensif dakwaan pidana dan adanya tindakan kemungkinan pelarian.
Tindakan Lee sangat tidak bertanggung jawab dan membahayakan nyawa penumpang lainnya.
Sangat penting bagi setiap individu untuk mematuhi aturan keamanan penerbangan guna mencegah terjadinya insiden semacam ini.
Stres Kehilangan Pekerjaan Memicu Tindakan Nekad Lee
Kronologi pelaku insiden Asiana Air, terungkap dari saksi mata yang juga penumpang pesawat tersebut.
Seorang penumpang bernama Lee secara paksa membuka pintu darurat dan bahkan berusaha melompat keluar pesawat. Kejadian ini memicu kepanikan di antara penumpang lainnya.
Menurut kesaksian saksi mata pelaku bukan hanya membuka pintu darurat tetapi juga berusaha melompat keluar setelah membuka pintu tersebut.
Penumpang lain dalam pesawat menjadi panik dan berusaha menahan untuk mencegahnya melompat.
“Pramugari berteriak minta tolong kepada penumpang laki-laki. Orang-orang di sekitar memeluk dan menarik masuk dia,” ujar saksi itu.
Setelah tertangkap oleh pihak kepolisian, pria berusia 33-an itu mengaku bahwa alasan tindakannya adalah keinginan untuk segera turun dari pesawat.
Namun, penyelidikan polisi menemukan bahwa pelaku sedang mengalami stres karena kehilangan pekerjaan belum lama ini.
Insiden ini terjadi tiga menit sebelum pesawat rute Pulau Jeju-Daegu mendarat. Sebuah video viral media sosial menunjukkan suasana kepanikan dalam pesawat dengan penumpang yang cemas dan mencengkeram kursi mereka.
Pramugari pun berteriak meminta bantuan dari penumpang lain untuk menahan pelaku dan menariknya kembali ke dalam pesawat.
Asiana Airlines menyebutkan bahwa terdapat sekitar 200 orang dalam pesawat tersebut dengan 194 merupakan penumpang.
Akibat insiden ini, 12 orang mengalami luka ringan hiperventilasi. Sembilan dari mereka harus jalani perawatan ke rumah sakit di Daegu karena masalah pernapasan.***