
PDIP Tidak Pernah Atur Presiden, Masinton Pasaribu Bantah

Berita Nasional Hari Ini –PDIP tidak pernah atur Presiden Jokowi, Masinton Pasaribu menjelaskan bahwa isu mengenai keretakan hubungan. Antara Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri adalah sebuah pernyataan yang tidak benar.
Masinton menyampaikan pandangannya dalam diskusi Safari 2204: Usai Pendaftaran Capres-Cawapres, Seperti Apa Peta Pertarungan? di Warung WOW KWB, Jakarta Pusat.
Ia menganggap situasi ini rawan karena isu tersebut dapat memicu konflik yang tidak perlu antara Jokowi dan Megawati.
“Ini situasinya rawan ini goreng menggoreng. Orang sekarang seakan-akan memperhadapkan antara Pak Jokowi dengan keluarga Teuku Umar,” ujar Masinton.
Pihak Masinton mencatat bahwa sebagian orang saat ini seolah-olah mencoba memperhadapkan Jokowi dengan keluarga Megawati yang tinggal di jalan Teuku Umar.
Menurut Masinton, tidak ada upaya atau campur tangan PDIP dalam pemilihan presiden.
PDIP Tidak Pernah Atur Presiden, Megawati Menyayangi Jokowi
Secara tegas politisi Masinton sebut PDIP tidak pernah atur Presiden Jokowi. Pasalnya, Megawati Soekarnoputri sangat menyayangi Joko Widodo.
Meskipun begitu, ia mengakui bahwa tidak mengetahui dengan pasti perasaan Jokowi terhadap Megawati. Ia berharap bahwa perasaan kasih sayang tersebut saling berbalas.
“Enggak ada, gitu loh, Bu Mega itu selalu sayang sama Pak Jokowi. Tapi enggak tahu Pak Jokowi masih sayang enggak sama Bu Mega,” ujar Masinton.
Baca Juga: Skandal Narkoba Selebriti, Upaya Lindungi Presiden Korsel
Ia bahkan menyampaikan pesan kepada Jokowi dengan harapan agar hubungan positif antara keduanya tetap terjaga.
Pihak Masinton menegaskan bahwa Megawati selalu mencintai dan menyayangi Jokowi. Serta berharap bahwa perasaan yang sama juga ada di pihak Jokowi.
“Halo Pak Jokowi, saya Masinton Pasaribu. Bu Mega selalu cinta dan sayang sama Pak Jokowi. Pak Jokowi sayang ga ya sama Bu Mega, masih sayang ga? Saya berharap sih masih sayang, merdeka,” lanjutnya.
Baca Juga: Panasnya Duel El Clasico, Lewandowski Anggap Madrid Tak Layak
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto juga ikut memberikan klarifikasi mengenai hubungan antara Megawati dan Jokowi.
Hasto membantah isu keretakan hubungan setelah Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
Selanjutnya Hasto menegaskan bahwa komunikasi antara Megawati dan Jokowi telah terjalin selama lebih dari 20 tahun.
Ia juga menyoroti perjalanan politik Jokowi yang telah diusung oleh PDIP dalam berbagai pemilihan. Termasuk menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden RI selama dua periode.
“Bagaimana Pak Jokowi sebagai Wali Kota Solo 2 periode, sebagai Gubernur, sebagai Presiden 2 periode itu kan,” papar Hasto.
Menurut Hasto, Megawati selalu memberikan kasih sayang kepada Jokowi sebagaimana ibu kepada anaknya. Hubungan tersebut adalah komitmen kasih yang tidak akan pernah berakhir.
Partai Ingatkan Menabrak Aturan Demi Kekuasan Salah Besar
Terkait PDIP tidak pernah atur Presiden, Masinton Pasaribu menjawab pertanyaan wartawan mengenai status keanggotaan Gibran Rakabuming Raka di partai.
Ia menyatakan bahwa jika Gibran tidak mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) partai itu tidak masalah.
Masinton menekankan bahwa dalam politik, etika dan adab memiliki nilai yang sangat penting. Serta politik seharusnya tidak hanya tentang kekuasaan dan jabatan.
“Ya kalau dia antar syukur, nggak ngantar, tidak masalah,” kata Masinton.
Menurut Masinton, pergerakan politik harus berfokus pada pembangunan etika dan adab. Artinya bukan sekadar meraih jabatan dan kekuasaan, terutama jika itu melibatkan pelanggaran aturan.
Baginya, sikap yang tidak mengikuti putusan partai otomatis membuat seseorang bukan lagi bagian dari PDI Perjuangan.
“Maka pergerakan politik itu harus bermuara pada membangun keadaban. Bukan sekadar jabatan dan kekuasaan apalagi kekuasaan dan jabatan dengan menabrak-nabrak aturan. Itu tidak benar, itu harus dilawan,” pungkasnya.***