
PDIP Tangkap Sinyal Peringatan Jokowi, Buntut Maksi Bersama

Berita Nasional Hari Ini –PDIP tangkap sinyal peringatan Jokowi, hal itu disampaikan Ketua DPP Komarudin Watubun. Ia mengungkapkan pandangannya terhadap pesan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat makan siang bersama para calon presiden.
Menurut Komarudin, pesan yang disampaikan Jokowi memiliki konotasinya sendiri.
Ia menilai bahwa apa yang Jokowi katakan mungkin berbeda dengan inti pesannya.
Menurut Komarudin, pengalaman menunjukkan bahwa Jokowi seringkali mengungkapkan sesuatu dengan cara yang kontrast.
Yakni ketika ia mengatakan menolak, sebenarnya Jokowi menerima, dan sebaliknya.
“Lihat pertemuan itu lihat terbalik. Kenapa lihat terbalik? kalau pengalaman kita nih. Pak Jokowi selama sembilan tahun ini biasa buat statement itu dia bilang menolak berarti dia terima. Bilang terima berarti dia tolak,” ujar Komarudin.
PDIP Tangkap Sinyal Peringatan Jokowi, Ketua DPP Komarudin Berikan Contoh
Selanjutnya PDIP tangkap sinyal peringatan Jokowi terhadap Ganjar dan Anies. Sebagai contoh, Jokowi awalnya menolak untuk mencalonkan diri dalam Pilpres 2024 Tetapi akhirnya setuju untuk maju.
Begitu pula ketika muncul isu tentang Gibran yang akan mencalonkan diri dalam Pilpres 2024, awalnya Jokowi menolak tetapi kemudian setuju.
“Dulu bilang tidak akan mencalonkan ke presiden saya urus DKI saja kan terkahir calon ke presiden. Berapa waktu lalu ditanya soal anak-anaknya, Lah mereka baru berapa tahun jadi wali kota. Khusus Mas Gibrannya, kan tidak mungkin harus sekarang dia dukung juga kan,” papar Komarudin.
Baca Juga: Taylor Swift Pamer Pacar Baru, Selena Gomez Khawatir
Komarudin juga mencatat pernyataan Jokowi sebelumnya terkait anak-anaknya. Kala itu Jokowi menyatakan bahwa mereka masih terlalu muda untuk menduduki jabatan seperti wali kota.
Sehingga Komarudin berpendapat bahwa dalam konteks politik hal tersebut dapat berubah.
Pihaknya melihat bahwa pernyataan Jokowi kepada Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan bukanlah tentang netralitas dalam Pilpres. Tetapi lebih sebagai sebuah peringatan agar mereka bersiap-siap.
“Saya melihat justru itu sikap Pak Jokowi bagus juga warning buat Ganjar dan Pak Anies. Kamu siap-siap gitu loh, apalagi ini pertemuan di Istana beliau punya perangkat jelas,” lanjutnya.
Baca Juga: Ballon d’Or Lionel Messi, David Beckham Merasa Terhormat
Pihaknya menilai bahwa pesan Jokowi sebenarnya mengandung pesan positif. Yaitu agar Ganjar dan Anies bersiap-siap menghadapi masa depan politik yang belum pasti.
Ia juga menekankan bahwa sebagai Presiden, Jokowi seharusnya bersikap netral dalam pemilihan umum.
Kewajiban ini seharusnya tidak perlu diminta, karena sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai kepala negara.
Karena kepala negara telah bersumpah untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan Pancasila dan UUD 45. Kesadaran ini adalah hal yang membedakan seorang pemimpin dengan rakyat biasa.
“Jadi itu tidak perlu diminta harus ada kesadaran. Kesadaran sebagai kepala negara itu ya di situ. Itu yang membedakan dengan rakyat,” pungkasnya.
Kaesang Pangarep Menegaskan Keharmonisan Hubungan dengan Megawati Soekarnoputri
Terkait kabar PDIP tangkap sinyal peringatan Jokowi, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep dengan tegas. Memastikan bahwa hubungan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Joko Widodo berada dalam kondisi baik.
Spekulasi tentang retaknya hubungan keduanya muncul setelah putra sulung Jokowi yang juga merupakan kader PDIP, Gibran Rakabuming Raka. Maju sebagai bakal calon wakil presiden untuk Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Saya rasa hubungan Bu Mega dan Pak Jokowi baik-baik saja sampai sekarang. Enggak pernah ada saling sikut atau merenggang ya,” tutur Kaesang.
Ia juga mengungkapkan bahwa berharap Jokowi dan Megawati akan segera bertemu untuk berdiskusi dan berbagi pikiran.
Menurutnya, pertemuan antara keduanya bisa menjadi momen penting dalam mengatasi spekulasi yang berkembang.
“Kita tunggu saja Pak Presiden dan Bu Megawati bisa bertemu untuk saling bertukar pikiran,” imbuhnya.
Ketika ditanya tentang pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto yang mengaku merasa sedih. Lantaran Jokowi mencalonkan anaknya, Gibran, sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto.
Ketua PSI itu Kaesang menyatakan bahwa ia tidak bisa memberikan komentar terkait pernyataan tersebut.
“Soal PDIP mengaku sedih, saya agak kurang bisa menjawab itu karena tidak meninggalkan PDIP soalnya karena dari awal di PSI,” tandasnya.***
Tag: