
Mahfud MD Kandidat Kuat Bacawapres, Ganjar Pranowo Tersenyum

Berita Nasional Viral – Mahfud MD kandidat kuat Bacawapres dari pasangan Capres PDIP Ganjar Pranowo.
Sebagian besar orang mengira jika teka-teki siapa yang akan menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 telah terjawab.
Ada nama-nama berbagai tokoh terus mengemuka dan menjadi pembicaraan hangat kalangan masyarakat.
Salah satu nama yang semakin mencuat dan menjadi favorit adalah Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Republik Indonesia.
Nama Mahfud MD semakin diperbincangkan setelah Ganjar Pranowo membagikan sebuah foto bersama Mahfud pada akun Instagram pribadinya.
Mahfud MD Kandidat Kuat Bacawapres, Ngopi Bareng Hingga Tukar Pikiran
Bukan tanpa sebab Mahfud MD kandidat kuat Bacawapres, keduanya kerap bertukar pikiran sembari menikmati secangkir kopi.
Ganjar membagikan momen demikian pada media sosialnya sembari menambahkan caption.
“Ngopi bareng beliau bikin sore makin asyik. Terimakasih ya Prof @mohmahfudmd,’ ujar Ganjar Pranowo.
Kehadiran foto tersebut menjadi sorotan publik dan memicu spekulasi bahwa Mahfud MD mungkin menjadi cawapres Ganjar Pranowo dalam Pilpres mendatang.
Baca Juga: STRAY KIDS Kecelakaan Mobil, JYP Rilis Pernyataan Terbaru
Spekulasi tersebut semakin kuat ketika pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto yang menyebut bahwa nama Mahfud MD sudah mulai mencuat sebagai salah satu kandidat.
“Itu nama-nama termasuk Mahfud yang sudah disuarakan publik. Dan juga Mbak Puan sudah menyebutkan nama-nama itu. Sehingga saat ini tinggal pencermatan, dan dinamika politik ini juga ikut mengerucutkan. Jadi dinamika politik ikut mengerucutkan bakal cawapres yang akan dampingi Pak Ganjar,” terang Hasto Kristiyanto.
Pernyataan tersebut juga mendapat dukungan oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.
Puan menyebut bahwa Mahfud MD memiliki potensi untuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo.
“Mungkin Pak Mahfud, salah satunya,” Ujar Puan.
Baca Juga: Nasabah Pinjol AdaKami, Polisi Investigasi Penyebab Bundir
Usep Saepul Ahyar, seorang peneliti senior dari Populi Center melihat. Bahwa meningkatnya popularitas Mahfud MD sebagai calon wakil presiden. Tidak lepas dari dampak manuver politik pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Usep berpendapat bahwa dinamika politik pasca deklarasi pasangan Anies-Cak Imin secara tidak langsung memengaruhi strategi politik Ganjar dalam menjaga konstituensinya.
Pertimbangan ini memunculkan spekulasi bahwa Mahfud tergolong sebagai langkah politik untuk tetap menjaga soliditas pemilih NU yang merupakan konstituen penting Ganjar Pranowo.
PDIP Cenderung Memilih Pasangan Nasionalis-Religius
Bukan hal mustahil jika Mahfud MD kandidat kuat Bacawapres, lantaran PDIP sendiri cenderung mengawinkan pasangan capres-cawapres dengan latar belakang Nasionalis-Religius.
Mahfud terkenal sebagai tokoh NU dan memiliki kedekatan dengan keluarga Gus Dur sehingga menjadi pilihan yang istimewa.
Selain latar belakang agamanya, Mahfud juga memiliki kompetensi politik kuat dan pengalaman luas dalam pemerintahan.
Ia pernah menduduki posisi strategis seperti Menkopolhukam dan Ketua Komisi Yudisial. Keberaniannya dalam mengambil kebijakan sebagai nilai tambah penting.
Meskipun Mahfud memiliki banyak kelebihan, salah satu tantangannya adalah meningkatkan elektabilitasnya.
Menjelang Pilpres 2024, elektabilitas Mahfud sebagai calon wakil presiden tidak terlalu tinggi.
Namun, sebagian besar analis politik setuju bahwa Mahfud memiliki kriteria lebih lengkap ketimbang kandidat lain, terutama dalam hal menjaga kepentingan pemilih NU.
A Khoirul Umam, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (IndoStrategic) juga melihat bahwa Mahfud memiliki potensi besar menjadi cawapres.
Mahfud memiliki potensi menguatkan basis elektoral dari Nahdliyyin. Meskipun pernah ada pertanyaan tentang tingkat keterkaitan dengan NU menjelang Pilpres 2019.
Ia tetap sebagai sosok yang memiliki hubungan baik dengan para Kiai dan jaringan pesantren.
Kedekatan ini dapat membawa dampak positif dalam menggalang dukungan dari pemilih NU di Jawa dan Madura.***