
Kuliah Gratis Universitas Terbuka, Kerjasama Tsinghua University

Berita Nasional Hari Ini – Kuliah gratis Universitas Terbuka usai UT menjalin kemitraan dengan Tsinghua University dari Tiongkok untuk menyediakan pendidikan jarak jauh berkualitas.
Nantinya pembelajaran berlangsung melalui Indonesia Cyber Education Institute (ICE Institute).
Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan belajar di tengah pandemi Covid-19, semua mata kuliah yang ditawarkan melalui ICE Institute dapat terakses secara gratis.
“Semua mata kuliah yang disediakan melalui ICE Institute dapat diakses masyarakat umum dan mahasiswa secara gratis,” ujar Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek Prof Nizam.
Profesor Nizam, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Diktiristek Kemendikbudristek, menyatakan bahwa pandemi ini telah menjadi pelajaran bagi dunia pendidikan.
Yakni menyediakan platform pembelajaran yang fleksibel dan dapat terakses kapan saja dan dari mana saja.
ICE Institute awalnya terdiri dari 15 kampus Indonesia, dalam era kemajuan teknologi.
Seperti kecerdasan buatan yang semakin populer, para pendidik dihadapkan pada tantangan untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan dalam proses pembelajaran.
Kolaborasi ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengakses pendidikan berkualitas secara gratis melalui Kuliah Gratis Universitas Terbuka.
Kuliah Gratis Universitas Terbuka, Demi Tingkatkan Kualitas Belajar
Kuliah gratis Universitas Terbuka sebagai langkah maju dengan menjalin kemitraan bermanfaat dengan Tsinghua University.
Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran. Dalam upaya untuk memanfaatkan kecerdasan buatan dengan bijak demi kemanusiaan.
Profesor Nizam, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Diktiristek Kemendikbudristek, mengungkapkan pentingnya memanfaatkan teknologi ini dengan tujuan positif.
Melalui Indonesia Cyber Education Institute kerja sama ini bertujuan memberikan akses pendidikan berkualitas kepada masyarakat.
Kedepannya mahasiswa tetap mendapatkan bimbingan dari dosen untuk memastikan mereka benar-benar memperoleh pengetahuan yang diperlukan.
Baca Juga: Park Seo Joon Klarifikasi Rumor Kencan, Fakta Sebenarnya
ICE Institute bekerja sama dengan XuetangX.com, inisiatif dari Tsinghua University yang memungkinkan mahasiswa Indonesia untuk mengakses modul kuliah kampus tersebut secara gratis.
Kerja sama ini telah dimulai sejak 2022 dan melibatkan pertukaran mata kuliah. Pengembangan bersama, pertukaran tenaga ahli, dan pelatihan bersama antara UT dan Tsinghua University.
“Sekarang ICE Institute bekerja sama dengan XuetangX.com yang diinisiasi Tsinghua University. Sehingga mahasiswa Indonesia bisa mengakses modul-modul kuliah di Tsinghua University secara gratis,” imbuh Nizam.
Baca Juga: Putri Wales Kate Middleton, Curi Perhatian Geser Ratu
Xiaoxiao Wang, Direktur Pusat Pendidikan Online Tsinghua University, menjelaskan bahwa simposium ini. Merupakan salah satu upaya kolaboratif antara ICE Institute, Tsinghua University, dan XuetangX.
Wang juga memaparkan bahwa XuetangX merupakan platform pembelajaran online yang dikembangkan oleh Tsinghua University selama 10 tahun terakhir.
“Perkembangan kuliah online di UT cukup pesat. Itu sebabnya Tsinghua University tertarik bekerja sama mengembangkan kuliah online bersama,” kata Xiaoxiao Wang.
Dengan adanya kerjasama ini, berpotensi akses pendidikan berkualitas dapat lebih luas dan memperkaya pengalaman belajar bagi mahasiswa Indonesia.
“Masyarakat tak hanya di Tiongkok, tetapi juga berbagai negara dapat mengakses,” lanjut Xiaoxiao Wang.
Pemerintah Jadikan UT Pusat Pembelajaran Negeri Terjangkau
Universitas Terbuka telah diakui oleh pemerintah sebagai pusat pembelajaran negeri yang terjangkau bagi masyarakat.
Dengan sistem pembelajaran jarak jauh yang unik, UT menawarkan fleksibilitas dan keterbukaan dalam proses belajar.
Keunikan UT terletak pada tidak adanya pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian.
Biaya kuliah UT bervariasi tergantung pada skema layanan yang dipilih, seperti skema layanan sistem paket semester (SIPAS) atau skema non-SIPAS. Namun, menyentuh kisaran Rp 1.150 juta hingga Rp 2.500 juta per semesternya.
Skema layanan SIPAS memiliki beberapa jenis, termasuk SIPAS Non tutorial tatap muka, SIPAS Semi, SIPAS Penuh, SIPAS Plus, dan SIPAS Online.
Setiap jurusan di UT menerapkan skema layanan yang sesuai. Besaran biaya SIPAS atau non-SIPAS juga berbeda-beda tergantung pada jurusan pilihan mahasiswa.
Pemerintah menjadikan UT sebagai pusat pembelajaran negeri terjangkau untuk memastikan akses pendidikan lebih luas bagi masyarakat.
Sistem pembelajaran jarak jauh yang fleksibel dan biaya kuliah terjangkau, sebagai bentuk UT memberikan kesempatan kepada semua kalangan untuk melanjutkan studi.***