
Kereta Cepat Jakarta Bandung, Masih Ada 8 Titik Rawan

Berita Nasional Terbaru – Perkembangan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) pada tanggal 22 Mei 2023, secara bertahap meningkatkan kecepatan perjalanan selama uji coba.
Meskipun kecepatan maksimum kereta Shinkansen mencapai 603 kilometer per jam. KCJB dirancang dengan kecepatan operasional yang tetap impresif yaitu 350 kilometer per jam.
Tujuannya untuk memberikan pengalaman perjalanan yang cepat dan nyaman bagi penumpangnya.
KCJB telah melalui uji coba hot sliding test pada 19 Mei 2023 di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Uji coba ini dilakukan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Guna menguji kecepatan rangkaian Electrical Multiple Unit (EMU) KCIC 400 AF dalam perjalanan menuju Stasiun Halim Jakarta.
Hot sliding test memastikan kesiapan seluruh jaringan Overhead Catenary System (OCS) agar dapat beroperasi dengan baik.
Terdapat empat stasiun pemberhentian, yaitu Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar. Perjalanan kereta ini akan menempuh jarak sekitar 142,3 kilometer antara Jakarta dan Bandung.
Rencananya, KCJB mulai beroperasi pada Agustus 2023 dengan harga tiket sekitar Rp 237.824 – 300.000 untuk penumpang kelas 2.
Kereta Cepat Jakarta Bandung, Berikut Delapan Titik Jalur Rawan
KCJB Kereta Cepat Jakarta Bandung merupakan buatan Cina generasi terbaru yakni CR400AF produksi CRRC Qingdao Sifang.
Kereta ini menggunakan bahan bakar listrik dengan daya sebesar 9750 kW untuk setiap rangkaian yang terdiri dari 8 gerbong.
Kecepatan KCJB mencapai 420 kilometer per jam, namun kecepatan operasionalnya adalah 350 kilometer per jam.
Dengan demikian, perjalanan sejauh 142,3 kilometer antara Jakarta dan Bandung hanya membutuhkan waktu sekitar 35 menit untuk perjalanan langsung. Total 46 menit jika berhenti pada setiap stasiun.
Baca Juga: Ayu Ting Ting Boy William, Stop Pamer Kemesraan
Uji coba ini menggunakan Kereta Inspeksi atau Comprehensive Inspection Train (CIT) dari Depo Kereta Cepat Tegalluar Bandung menuju Halim Jakarta.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, mengungkapkan bahwa uji coba tersebut dilaksanakan sekali dalam satu hari dengan rute dari Tegalluar menuju Jakarta.
Proses uji coba bertujuan untuk memastikan bahwa rel dan bantalan dapat beroperasi dengan baik serta mengidentifikasi adanya kendala lainnya.
Sebelumnya, pihak kepolisian telah melaporkan adanya puluhan titik rawan lintasan KCJB.
Namun setelah dilakukan pengecekan kali ini, jumlah titik rawan tersebut berkurang menjadi 8 saja.
Beberapa titik rawan telah mendapatkan pengamanan sempurna, seperti pembangunan tembok dan penyelesaian pagar kawat berduri.
Titik-titik rawan tersisa, termasuk di antaranya kantor Depo, Stasiun Tegalluar, Jembatan Cimencrang, dan perlintasan jalan. Sejauh ini mendapatkan 50 personel kepolisian yang menjaga secara bergantian dalam tiga shift.
Baca Juga: Lambannya Kasus Mario Dandy, Keluarga David Ozora: Bebaskan!
“Untuk pengamanan ini terus kami lakukan selama tiga bulan ke depan sampai dengan peresmian. Sampai semua sarana dan prasarana pengamanan dari KCJB selesai. Baru akan kami evaluasi kembali titik mana yang tetap kami harus jaga dan mana yang kurangi,”ungkap Kusworo Wibowo.
Upaya pengamanan yang terus dilakukan oleh pihak kepolisian, diharapkan Kereta Cepat Jakarta Bandung dapat beroperasi lancar. Hingga memberikan pengalaman perjalanan yang aman bagi penumpangnya.
KCIC Membuka Lowongan Kerja Mulai dari SMA
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) membuka kesempatan kerja bagi para calon pekerja yang berminat dalam pengoperasian Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Lowongan pekerjaan tersedia untuk posisi Conductor, Train Attendant, Passenger Service Agent at Counter Service, dan Passenger Service Agent at Platform.
Melalui akun Instagram @lifeatkcjb, KCIC mengumumkan bahwa menyelenggarakan walk-in interview pada tanggal 25-26 Mei 2023, mulai pukul 08.00 WIB.
Mereka mencari individu yang ingin menjadi bagian dari generasi cepat dalam pengoperasian Kereta Api Cepat pertama Indonesia.
Beberapa kriteria umum untuk pelamar antara lain Warga Negara Indonesia (WNI), memiliki kesehatan jasmani dan rohani, ijazah sma atau setara dengan nilai minimal 7,5 atau 75.
Untuk pelamar dengan ijazah D1 ke atas, minimal IPK yang dibutuhkan adalah 2,75.
Usia pelamar per 31 Desember 2023 minimal 18 tahun dan maksimal 28 tahun untuk perempuan. Serta minimal 18 tahun dan maksimal 30 tahun untuk pria.
Tinggi badan yang diharapkan adalah minimal 160 cm untuk perempuan dan minimal 170 cm untuk pria.
Selain itu, pelamar juga harus memiliki catatan perilaku baik, tidak memiliki tato atau tindik, tidak terlibat dalam penggunaan narkoba atau psikotropika, dan tidak buta warna.***