
Kecelakaan Tol Boyolali, Kesaksian Sunarso Usai Lolos Maut

Berita Viral Hari Ini – Kecelakaan tol Boyolali terus kepolisian cari titik terang penyebab peristiwa maut dari Tol Semarang-Solo, Km 487+600, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Pihak berwajib menggunakan banyak metode penyelidikan mulai dari memeriksa keterangan saksi hingga memanfaatkan teknologi.
Kecelakaan maut beruntun terjadi pada Jumat, 14 April 2023 sekitar pukul 04.00 WIB yang menimpa delapan kendaraan besar dalam insiden tersebut.
Kendaraan-kendaraan tersebut merupakan truk bermuatan besi, mobil, boks, dan minibus masing-masingnya. Mengakibatkan delapan orang kehilangan nyawa dalam insiden naas kecelakaan beruntun.
Kecelakaan Tol Boyolali Sebagian Besar Korban Berasal dari Nganjuk
Korban kecelakaan tol Boyolali sebanyak lima orang yang meregang nyawa berasal dari Nganjuk sebagai satu keluarga.
Namun, Sunarso berusia 55 tahun adalah sosok yang selamat dari kecelakaan kendatipun sang istri Suparti harus meregang nyawa. Lantaran ia menjadi salah satu korban tewas kecelakaan maut di Tol Boyolali.
Berbeda halnya dengan Sunarso yang tidak ikut dalam rombongan sebab memilih tidak ikut mudik ke Nganjuk dan lebih berlebaran dari Boyolali.
Tujuan rombongan berjumlah 12 orang dari Nganjuk adalah ingin berziarah ke Boyolali, termasuk sopir.
Selain kakek Sunarso, masih ada lima orang cucunya yang ikut rombongan pulang juga selamat.
Baca Juga: Alasan Sadio Mane Pukul Leroy Sane, Karirnya Terancam Mandek
“Kemarin bapak memang pamit ingin lebaran di Boyolali, sehingga tidak ikut pulang ke Nganjuk. Total satu rombongan 12 orang dam selain kakek anak-anak yang selamat yakni cucu ada lima dalam rombongan,” jelas Ismail, anak Sunarso.
Ismail menambahkan bahwa lima cucu Sunarso tersebut masih jalani perawatan dari RSUD Boyolali karena masih pemulihan.
Kecelakaan maut itu berawak dari truk bermuatan besi mengalami rem blong hingga menyeruduk 7 kendaraan lain termasuk mobil travel rombongan warga Nganjuk.
Kepala Polres Boyolali Ajun Komisaris Besar Petrus Silalahi mengungkapkan, olah tempat kejadian perkara telah rampung. Namun, ada sejumlah rangkaian penyelidikan lainnya yang mesti pihaknya tempuh.
Baca Juga: Amanda Manopo Jomblo, Pasrah Banyak Makan Janji Manis
”Kami masih melakukan rangkaian penyelidikan bersama stakeholder lain,” kata Petrus Silalahi.
Proses evakuasi masih berlanjut hingga Sabtu siang, pasalnya ada dua kendaraan yang belum bisa diangkat dari lokasi kejadian.
Yakni truk boks dan pengangkut mobil sebab posisi kedua kendaraan tersebut saling terimpit.
Pemindahannya membutuhkan kehati-hatian ahar mobil yang masih dalam truk angkut tidak lantas terguling.
Herdi Pratama Ajun Komisaris Terangkan Proses Identifikasi
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Boyolali Ajun Komisaris M Herdi Pratama menyampaikan, penyelidikan lewat beberapa metode.
Dalam proses identifikasi sudah dilakukan sejumlah hal seperti penghitungan pengereman hingga membuat permodelan soal kecelakaan.
”Nanti, data-data yang ada itu akan kami ukur dan masukkan ke dalam perangkat lunak. Dari situ, kami bisa melihat bagaimana terjadinya kecelakaan tersebut,” ujar Herdi Pratama.
Herdi mengungkapkan sejumlah saksi dari warga setempat hingga sopir dan kernet yang terlibat dalam kecelakaan itu telah dimintai keterangan.
”Tentu yang kami periksa yang sudah siap. Jangan sampai dengan adanya pemeriksaan malah korban menjadi drop. Padahal, ia sedang membutuhkan penyembuhan,” lanjut Herdi.
Polres Boyolali meminta semua pihak menunggu hasil analisis berbasis teknologi tentang penyebab kecelakaan.
Menurut Herdi, kajian itu bisa membantu segenap pihak menemukan akar pemicu terjadinya kecelakaan maut tersebut.
Dari data yang dihimpun Polres Boyolali, total ada 21 korban dalam kecelakaan itu. Delapan tewas, tiga luka berat, dan sepuluh luka ringan.***