
Junta Militer Myanmar, Tewaskan 50 Orang Akibat Serangan Udara

Berita Viral Internasional – Junta militer Myanmar tewaskan 50 orang akibat serangan udara yang dijatuhkan pada acara para anti Junta di desa wilayah Sagaing.
Aksi tersebut lantas mendapat kecaman dunia internasional setelah mengonfirmasi kebenaran serangan militer terhadap desa.
Dilansir dari BBC oleh infoberitaviral.com penduduk wilayah Sagaing memiliki populasi sedikitnya 50-100 orang.
Akibatnya bukan hanya anti Junta namun sejumlah warga sipil ikut tewas akibat serangan udara Selasa 11 April 2023 waktu setempat.
Wilayah Sagaing terletak dekat Mandalay kota terbesar kedua Myanmar. Sejak awal rezim militer berusaha kembali telah memberikan perlawanan sengit kepada Junta. Sudah beberapa bulan berjalan pertempuran di sana.
Junta Militer Myanmar, Akibat Serangan Udara Mayat Bergelimpangan
Akibat aksi keji Junta militer Myanmar terlihat bagaimana tubuh-tubuh korban tak bernyawa bergelimpangan di sekitar bangunan yang hancur.
Hal itu terkuat dalam unggahan media sosial yang menunjukkan sejumlah video pasca serangan udara.
Seorang petugas penyelamat terkait Pasukan Pertahanan Rakyat yang anti kudeta menyebut bila anak-anak dan wanita turut menjadi korban.
Setelah mengevakuasi korban tewas dan membawa yang terluka untuk mendapatkan perawatan medis.
Petugas penyelamatan menyebut jumlah korban tewas bisa mencapai 100 orang. Pada kesempatan berbeda Junta militer Myanmar mengonfirmasi. Bahwa pihaknya telah melancarkan serangan udara terhadap desa wilayah Sagaing.
Baca Juga: Ravi VIXX Hengkang, Sesali Tindakan Hindari Wajib Militer
“Ada seremoni pembukaan kantor Pasukan Pertahanan Rakyat. Pada Selasa pagi hari sekitar pukul 08.00 waktu setempat di desa Pazi Gyu. Kami telah menyerang lokasi itu,” ucap juru bicara junta militer Myanmar Zaw Min Tun dalam pernyataan Selasa, 11 April 2023 tengah malam.
Zaw Min Tun mengklaim bahwa sejumlah korban tewas merupakan petempur anti kudeta yang berseragam ala militer.
Dalam pernyataannya Zaw Min Tun juga menaruh dugaan jika korban bisa saja beberapa orang dengan pakaian sipil.
“Menurut informasi lapangan yang kami dapatkan, orang-orang tewas bukan hanya karena serangan kami saja. Ada sejumlah ranjau yang ditanam oleh PDF (Pasukan Pertahanan Rakyat) di sekitar area itu,” lanjut Zaw Min Tun.
Juru bicara Junta Militer itu pun menambahkan bahwa serangan udara militer Myanmar juga meledakkan lokasi penyimpanan bubuk mesiu dan ranjau.
Dunia Melalui PBB Kecam Keras Tindakan Rezim Kudeta Bersenjata
Serangan udara militer Myanmar itu menuai kecaman keras dari komunitas internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-bangsa.
“Mengecam keras serangan oleh Angkatan Bersenjata Myanmar hari ini dan menyerukan pihak yang bertanggung jawab untuk diadili,” tegas Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melalui juru bicaranya, Stephane Dujarric.
Antonio Guterres juga menegaskan kembali seruan kepada militer untuk mengakhiri operasi sarat kekerasan terhadap penduduk Myanmar di seluruh wilayah negara.
Kepala HAM PBB Volker Turk, dalam pernyataan terpisah, menyebut korban tewas akibat serangan udara militer Myanmar mencakup anak-anak sekolah.
Tepatnya ketika mereka tengah menampilkan tarian dalam acara tersebut. PBB tidak mengonfirmasi laporan jumlah korban tewas dalam serangan udara. Namun menyebut ada beberapa warga sipil yang tewas.
Baca Juga: Keluarga David Ozora Banding, Tak Puas Vonis 3.5 Tahun Agnes
Volker Turk menuduh Junta militer Myanmar sekali lagi telah mengabaikan kewajiban hukum yang jelas untuk melindungi warga sipil dalam konflik.
Kecaman juga datang dari Amerika Serikat yang menyatakan sangat prihatin dengan serangan udara di Myanmar.
“Serangan sarat kekerasan ini semakin menggarisbawahi pengabaian rezim terhadap kehidupan manusia. Tanggung jawabnya atas krisis politik dan kemanusiaan di Burma menyusul kudeta pada Februari 2021,” tegas juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel.***