
Jemaah Haji Indonesia Terjemur, Terjebak Suhu Panas Ekstrem

Berita Nasional Hari Ini – Ribuan jemaah haji Indonesia terjemur di Muzdalifah, Arab Saudi dalam suhu panas ekstrem.
Mereka harus menunggu bus jemputan sambil duduk di tepian jalan yang terpapar sinar matahari.
Salah satu jemaah haji bernama Edi Purnomo mengungkapkan bahwa di lokasi tersebut hanya ada tim kesehatan yang berjaga.
Edi Purnomo juga menyampaikan bahwa jumlah jemaah yang masih menunggu sangat banyak.
“Ada tim kesehatan saja. Jumlah jemaah masih ribuan. Saya masih di Muzdalifah belum terangkut ke Mina, masih menunggu bus,” ujar Edi Purnomo.
Mereka masih berada di Muzdalifah dan belum berangkat Mina, tempat tujuan selanjutnya.
Beberapa jemaah bahkan mencoba mencari bus sendiri agar dapat berangkat menuju Mina.
Jemaah haji yang belum terangkut harus bertahan di tepian jalan yang panas sambil mencari sarana transportasi menuju Mina.
“Cuaca 41 derajat, jadi panas banget. Yang belum terangkut duduk di tepian jalan mencari bus sendiri-sendiri untuk ke Mina,” lanjutnya.
Jemaah Haji Indonesia Terjemur, Konjen RI Jeddah Perhatikan Sejak Subuh
Terkait jemaah haji Indonesia terjemur, Konjen RI di Jeddah, Eko Hartono, telah menyampaikan perhatiannya terhadap kondisi ribuan orang sejak subuh.
Menurutnya, logistik telah disiapkan dan sedang dalam perjalanan untuk jemaah. Namun, bus-bus yang terjadwalkan untuk menjemput jemaah mengalami hambatan. Lantaran jalan yang penuh oleh jemaah haji dari berbagai negara.
Eko Hartono menjelaskan bahwa bus-bus tersebut tertahan di Mina karena sulitnya berputar menuju Muzdalifah.
“Sekarang dalam penanganan. Makanan sedang di-drop dan bus terus diupayakan. Bus tertahan di Mina karena jalan dipenuhi jemaah. Susah putar ke Muzdalifah. Sekarang bus sudah tiba dan angkut jemaah,” ujar Eko Hartono.
Baca Juga: Kronologi Dewi Perssik Gagal Kurban, Sapi Tertolak Pihak RT
Namun, saat ini bus-bus telah tiba dan siap untuk mengangkut jemaah. Panitia Haji, Ahmad Shidiq, juga mengungkapkan bahwa bus-bus terlambat menjemput jemaah. Akibat jalan yang dipadati oleh jemaah sehingga tidak dapat masuk.
“Kepadatan dari titik-titik koordinat jamaah haji menyebabkan pergerakan lambat. Jemaah haji yang angkanya kembali normal memerlukan kembali ujian kesabaran dalam kaitan ini,” ungkap Ahmad Shidiq.
Muzdalifah merupakan daerah terbuka antara Mekkah dan Mina di Arab Saudi. Nantinya jemaah haji bermalam dan mengumpulkan batu lontar jumrah.
Baca Juga: Skandal Video Timnas Korea Selatan, Hwang Ui Jo Terpojok
Sementara itu kementerian kesehatan Arab Saudi telah memperingatkan jemaah terkait bahaya kelelahan panas dan dehidrasi akibat paparan suhu panas yang ekstrem.
Kementerian Kesehatan Saudi merekomendasikan agar jemaah menggunakan payung, minum air yang cukup.
Termasuk menghindari kegiatan di luar ruangan yang terlalu sering, dan mengikuti panduan kesehatan untuk melindungi diri dari heatstroke.
Gejala kelelahan panas meliputi kebingungan, pusing, detak jantung yang cepat, sakit kepala, berkeringat berlebihan, kelelahan, kram otot, mual, muntah, diare, kulit pucat, dan banyak lagi.
Puncak Ibadah di Arafah Harus Berlangsung Dalam Suhu Panas 48 Derajat
Pada hari Selas, 27 Juni 2023, jutaan jemaah haji dari seluruh dunia memadati Padang Arafah Arab Saudi.
Puncak ibadah haji ini berlangsung di tengah suhu yang mencapai 48 derajat Celcius, menyebabkan sebagian besar jemaah merasakan panas luar biasa.
Meskipun demikian, semangat dan keikhlasan mereka dalam menjalankan ibadah tetap tak tergoyahkan.
Kelompok jemaah berpakaian serba putih terlihat melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an di atas bukit, yang dipercaya sebagai tempat Nabi Muhammad SAW memberikan khotbah terakhirnya.
Sementara itu, beberapa jemaah lainnya sibuk mengabadikan momen tersebut dengan berswafoto di bawah teriknya langit Arafah.
Setelah menyelesaikan ibadah di Arafah, jemaah haji menuruni bukit saat matahari mulai terbenam.
Mereka melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah, tempat mereka menghabiskan malam untuk melaksanakan salat.
Setelah melewati malam di Muzdalifah, jemaah haji melanjutkan ritual dengan melempar jumrah ke Mina.
Sebelum akhirnya kembali ke Masjidil Haram Makkah untuk melaksanakan ritual tawaf mengelilingi Ka’bah pada hari Rabu, 28 Juni 2023.
Tahun ini, suhu yang tinggi menjadi tantangan bagi para jemaah haji. Kementerian Kesehatan setempat mencatat sekitar 287 kasus serangan panas dan kelelahan sejak mulainya musim haji.***