
Jemaah Haji Indonesia Dipulangkan, Lima Orang Gagal Masuk Arab

Berita Nasional Viral – Kabar jemaah haji Indonesia dipulangkan sempat mengejutkan banyak pihak secara luas.
Lima jemaah haji Indonesia mengalami penolakan masuk Arab Saudi saat kedatangan mereka di Bandara Pangeran Mohammad bin Abdulaziz, Madinah. Termasuk Bandara King Abdulaziz International Airport, Jeddah. Kejadian ini terjadi pada waktu yang berbeda saat pemeriksaan imigrasi.
Dalam hal ini, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Abdul Aziz, menjelaskan bahwa lima jemaah haji tersebut dipulangkan bukan karena dideportasi. Melainkan karena mereka tidak memenuhi persyaratan untuk kembali ke Saudi dalam waktu kurang dari 10 tahun.
Dipulangkan atau dikembalikan (bukan dideportasi) karena belum genap 10 tahun tak boleh balik ke Saudi,” ujar Abdul Aziz kepada wartawan di Makkah, pada Sabtu, 24 Juni 2023.
Salah satu dari jemaah yang dipulangkan sebelumnya telah melanggar aturan saat melakukan ibadah haji yakni menggunakan visa ziarah pada tahun 2018.
Jemaah Haji Indonesia Dipulangkan, Lima Orang Telah Sampai Ke Tanah Air
Kabarnya jemaah haji Indonesia dipulangkan sebanyak lima orang telah tiba di tanah air. Kepala Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Eko Hartono, mengakui bahwa ia belum memeriksa langsung penyebab penolakan kelima calon jemaah tersebut.
Namun, biasanya seseorang yang pernah menghadapi masalah keimigrasian terlarang memasuki Arab Saudi selama 10 tahun.
Ketika tiba di Bandara, status mereka diperiksa pihak imigrasi dan terungkap bahwa mereka masih berada dalam daftar cekal.
Sehingga tidak dapat masuk dan diatur untuk pulang ke tanah air dengan pesawat yang telah tersediakan.
“Mereka sudah kembali ke tanah air, kan tidak boleh masuk jadi begitu tiba di Bandara waktu dia dicek imigrasi. Bahwa yang bersangkutan statusnya masih cekal. Mereka dipulangkan lagi dengan pesawat kembali ke tanah air,” terang Eko Hartono.
Baca Juga: Bahaya Game Roleplay, Ketahui Penjelasan Psikolog
“Termasuk umrah juga kemarin ada juga jemaah yang begitu datang dipulangkan juga. Karena itu tadi dia boleh mendapat visa, setelah membayar travel. Tapi begitu imigrasi Saudi masuk daftar cekal,” lanjutnya.
Eko menjelaskan bahwa kelima calon jemaah haji Indonesia tersebut telah mendapatkan visa dari Arab Saudi.
Visa dapat diterbitkan karena sistem daftar cekal belum terhubung dengan proses pengeluaran visa melalui e-Hajj.
Hal yang sama terjadi pada jemaah umrah sebelumnya yang juga termasuk dalam daftar cekal. Setelah tiba ke Arab Saudi baru terungkap meskipun telah membayar dan mendapatkan visa melalui agen.
Eko mengimbau agar mereka yang pernah menghadapi masalah keimigrasian dengan pemerintah Arab Saudi mengetahui batas waktu kapan dapat masuk kembali.
Hal ini penting agar mereka tidak mengalami kerugian setelah membayar biaya perjalanan haji atau umrah tetapi tidak boleh memasuki Arab Saudi.
Saat ini, seluruh jemaah calon haji Indonesia sebanyak 209.782 orang telah tiba di Tanah Suci.
Jemaah dari kloter BTH 34 merupakan kloter terakhir jemaah Indonesia yang berada di Makkah.
Data Lengkap Jumlah Kloter Hingga Jemaah 2023
Terlepas adanya jemaah haji Indonesia dipulangkan, fase kedatangan telah berlangsung sejak 24 Mei 2023.
Jumlah jemaah mencapai 209.782 orang, dengan 103.809 jemaah mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.
Sedangkan 105.973 jemaah tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz-Jeddah.
Pada saat ini, seluruh jemaah telah berada di Makkah untuk mempersiapkan diri menjalani puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Data menunjukkan bahwa mayoritas jemaah haji Indonesia adalah perempuan dengan perbandingan 55,1%: 44,9%.
Baca Juga: Interview Terbaru SECRET NUMBER, Dita Karang CS Bicara Jujur
Dari segi pendidikan, mereka memiliki latar belakang beragam dengan sebagian besar lulusan SD dan SLTA. Profesi yang dominan di antara jemaah adalah ibu rumah tangga, diikuti oleh pegawai swasta dan PNS.
Terdapat juga jemaah yang masuk dalam kategori lanjut usia dan disabilitas. Sayangnya, 133 jemaah meninggal dunia selama pelaksanaan haji.
Logistik seperti armada bus dan boks katering juga telah disiapkan untuk memfasilitasi kebutuhan jemaah.
PPIH Arab Saudi telah menyiapkan hotel-hotel di Makkah dan Madinah sebagai tempat tinggal jemaah selama pelaksanaan haji.
Jarak hotel-hotel tersebut bervariasi, namun terdekatnya hanya sekitar 15 meter dari halaman utama Masjid Nabawi.
Pada puncak haji, PPIH bekerja sama dengan pihak Masyariq untuk menyediakan boks katering sebanyak 3,4 juta lebih.
Selain itu, bus shalawat juga telah disiapkan untuk mengantar jemaah dari hotel ke Masjidilharam.***