
Hasil Tes DNA Bayi Tertukar Bogor, RS Santosa Sesali

Berita Viral Terbaru – Hasil tes DNA bayi tertukar Bogor akhirnya mendapatkan kejelasan pada Sabtu, 26 Juni 2023.
Polres Bogor telah mengumumkan hasil tes DNA yang mengungkap bahwa kedua bayi tersebut memang tertukar. Setelah orangtua mereka setahun lalu melahirkan di Rumah Sakit Santosa Bogor.
Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil dari Puslabfor Bareskrim Polri.Terdapat kecocokan DNA sebesar 99,99 persen yang mengonfirmasi pertukaran bayi tersebut.
“Berdasarkan hasil dari Puslabfor Bareskrim Polri, dimana ditemukan memang fix 99,99 persen. Berdasarkan data yang diberikan Kapuslabfor bahwa anak tersebut memang tertukar,” terang AKBP Rio Wahyu Anggoro, Kapolres Bogor.
Upaya penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Bogor melibatkan pemeriksaan berbagai saksi. Termasuk perawat dan bidan di rumah sakit saat kedua ibu melahirkan.
Hasil Tes DNA Bayi Tertukar Bogor, Tidak Langsung Pulang Kepelukan Ibu Kandung
Kejadian mengharukan terjadi setelah hasil tes DNA bayi tertukar bogor dikonfirmasi oleh pihak Polres.
Momen yang mengharukan terlihat ketika kedua ibu bayi tersebut bertemu dan saling berpelukan sambil meneteskan air mata tanpa sepatah kata pun.
Keluarga besar dari kedua belah pihak menyaksikan momen tersebut mendamping proses penandatanganan kesepakatan bersama yang telah disusun.
Dalam pengumuman sebelumnya, terbukti bahwa dua bayi Bogor benar-benar tertukar.
Namun, proses pengembalian bayi-bayi tersebut kepada orang tua biologisnya harus melibatkan serangkaian langkah yang dijalankan dalam waktu satu bulan.
Baca Juga: Starlight Secret Number, Strategi Vine Menjaga Eksistensi
“Kami akan melaksanakan langkah-langkah penyesuaian pengembalian anak. Dimana anak dari ibu S akan kembali kepada ibu D dan sebaliknya. Sesuai dengan tahapan yang telah disepakati,” ungkap Nahar, Deputi PPPA.
Tahapan pertama proses ini akan berlangsung dalam waktu seminggu. Pada langkah awal ini, tim dari Kementerian PPPA akan melakukan asesmen terhadap kedua anak dan keluarga mereka.
Setelah itu, anak-anak yang tertukar akan diserahkan kepada keluarga biologisnya untuk memulai langkah pertama menuju penyesuaian.
“Tahapan berikutnya melibatkan pengenalan anak-anak kepada lingkungan di mana mereka akan tumbuh dan berkembang bersama keluarga kandung mereka,” terangnya.
Baca Juga: RIP Arist Merdeka Sirait, Indonesia Kehilangan Pelindung Anak
Proses asesmen akan dievaluasi kembali, karena langkah ini akan berlanjut hingga minggu keempat.
Barulah pada saat itulah, anak-anak akan orang tua biologis mereka terima untuk seterusnya.
“Pada akhir proses ini, dalam dua hari tambahan, anak-anak akan resmi diserahkan kepada orang tua biologis masing-masing,” pungkasnya.
Pihak Rumah Sakit Santosa Minta Maaf Sekaligus Ungkap Penyebab
Pasca keluarnya hasil tes DNA bayi tertukar Bogor, Rumah Sakit Santosa dengan tulus memohon maaf kepada dua keluarga yang terkena insiden.
Permintaan maaf ini muncul setelah hasil tes memiliki akurasi 99,99 persen mengkonfirmasi bahwa dua bayi memang tertukar.
Margaretha Kurnia, selaku Direktur RS Santosa Bogor, mengakui adanya kekuranghati-hatian dari petugas rumah sakit dalam menjalankan prosedur.
“Dengan penuh penyesalan, saya yang mewakili rumah sakit ini. Ingin secara tulus meminta maaf kepada keluarga ibu S dan ibu D atas peristiwa yang tak seharusnya terjadi di lingkungan fasilitas kami,” ujar Margaretha Kurnia.
Ketidakhati-hatian dalam prosedur identifikasi bayi saat pulang menjadi penyebab mendasar peristiwa ini.
“Saya dengan tulus memohon maaf atas nama pribadi dan rumah sakit kepada kedua ibu beserta keluarga mereka,” imbuhnya.
Margaretha menganggap kejadian ini sebagai takdir, ia berharap bahwa pengalaman pahit ini dapat menghasilkan pembelajaran dan dampak positif di masa depan.
Ia juga menjelaskan lebih lanjut tentang penyebab pertukaran bayi tersebut.
“Ketidakhati-hatian terjadi dalam tahap identifikasi saat bayi akan dipulangkan. Proses yang semestinya berjalan dengan baik. Sayangnya terganggu oleh kelalaian dalam proses identifikasi,” papar Margaretha Kurnia.
Sejak munculnya kecurigaan mengenai pertukaran bayi, RS Santosa Bogor telah melakukan investigasi internal.
“Kami akan memberikan perawatan kesehatan kepada kedua bayi ini, Mereka akan menerima beasiswa hingga lulus SMA. Kami ingin menjadikan mereka bagian dari keluarga besar Rumah Sakit Santosa,” tutupnya.***