
Gubernur Lampung Girang Jokowi Ambil Alih Perbaikan, Pencitraan?

Berita Nasional Viral – Gubernur Lampung Girang, Arinal Djunaidi, tertawa dan bertepuk tangan menyambut rencana perbaikan jalan oleh pemerintah pusat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa sebagian jalan yang sudah bertahun-tahun rusak di Lampung akan segera diperbaiki oleh pemerintah pusat.
Pernyataan ini disambut dengan tawa dan tepuk tangan oleh Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.
“Dalam semangat untuk memperbaiki, jalan-jalan yang baru saja kita lihat tadi, baik jalan kabupaten, provinsi, maupun jalan kota yang rusak parah. Masyarakat harus tahu bahwa jalan nasional menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Jalan provinsi menjadi tanggung jawab gubernur, dan jalan kabupaten menjadi tanggung jawab bupati atau wali kota,” ujar Jokowi setelah meninjau jalan rusak di Lampung.
Gubernur Lampung Girang, Arinal Djunaidi Reaksinya Kurang Tulus
Mendengar Presiden Jokowi akan ambil alih pembangunan Gubernur Lampung girang. Masyarakat yang berada di lokasi pun bersorak sorai mendengar kabar tersebut.
Pada kunjungan kerjanya di Lampung, Jokowi melihat langsung kondisi jalan-jalan yang rusak dan menyampaikan bahwa pemerintah pusat akan mengambil alih tanggung jawab perbaikan jalan.
Jokowi juga mengumumkan bahwa dana sebesar Rp 800 miliar akan dialokasikan untuk perbaikan 15 ruas jalan Lampung.
Pernyataan Jokowi mendapat respon positif dari masyarakat Lampung yang bersorak sorai. Bahkan Gubernur Arinal ikut bersyukur hingga mengucapkan kalimat “Alhamdulillah” sebagai bentuk syukur.
Baca Juga: Alasan Google Pecat Masal, Investasi AI Buat Ribuan PHK
“Akan dimulai pembangunannya perbaikannya bulan juni karena harus lelang dulu. Begitu saya lihat tadi, saya perintahkan Pak Menteri PU untuk lelang. Tapi juga nanti ada beberapa ruas yang jadi tanggung jawab pak gubernur, bapak ibu bupati di sini jangan semua pemerintah pusat,” imbuh Presiden Jokowi.
Jokowi mengatakan bahwa perbaikan jalan rusak di Lampung akan dimulai pada bulan Juni mendatang.
Namun, ia meminta Gubernur Arinal dan pemerintah daerah Lampung untuk bertanggung jawab atas perbaikan sejumlah jalan lain yang rusak agar segera terselesaikan.
Baca Juga: Dokter Wayan Karawang, Rumahnya Penuh Sampah Menggunung
Keputusan Jokowi untuk mengambil alih tanggung jawab perbaikan jalan rusak Lampung mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Masyarakat Lampung pun berharap bahwa perbaikan jalan-jalan tersebut dapat segera dilakukan agar kondisi transportasi menjadi lebih baik.
Selama kunjungannya Jokowi juga meninjau kondisi Jalan Terusan Ryacudu di Kabupaten Lampung Selatan yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Mobil sedan yang Jokowi tumpangi pun harus zig-zag untuk menghindari lubang-lubang pada jalanan bergelombang.
Arinal Djunaidi Salahkan Pengusaha Atas Kerusakan Jalan
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, menyalahkan pengusaha sebagai salah satu penyebab rusaknya jalan di daerahnya.
Arinal Djunaidi mengatakan bahwa kendaraan milik perusahaan dengan tonase berlebih menjadi faktor utama kerusakan infrastruktur jalan.
Ia menyampaikan hal ini saat mendampingi kunjungan Presiden Joko Widodo di Lampung Tengah.
Selain itu Arinal Djunaidi meminta masyarakat sekitar dan pengusaha untuk menjaga kondisi jalan setelah mendapatkan bantuan dari Presiden.
Gubernur juga menegaskan bahwa pengusaha harus menyadari batas kemampuan tonase kendaraan mereka dan tidak melebihi batas tersebut.
Arinal berjanji akan melakukan penertiban bersama dengan pihak kepolisian setempat. Jika terbukti melanggar, tindakan tegas akan diambil, termasuk melalui lelang kendaraan yang melanggar aturan.
“Hanya satu yang saya minta karena sudah dibantu oleh Presiden, maka masyarakat sekitar serta pengusaha harus menjaganya. Pengusaha harus menyadari kemampuan tonase, jangan berlebihan,” ujar Arinal Djunaidi.
Sebelumnya, Jokowi mengomentari kondisi jalan yang rusak parah dan hingga harus mengganti kendaraan akibat buruknya kondisi jalan.
Dalam tinjauannya, Presiden Jokowi melihat secara langsung kondisi jalan rusak dengan banyak lubang yang ditutup oleh masyarakat dan perusahaan secara swadaya.***