
Gratis Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Masyarakat Berkesempatan Naik

Berita Nasional Viral – Gratis tiket kereta cepat Jakarta Bandung, Menteri Perhubungan menyatakan bahwa meskipun tarif belum ditetapkan hingga Oktober. Tidak semua orang dapat menikmati perjalanan gratis ini.
Menhub menjelaskan bahwa uji coba ini akan dilakukan dalam operasi yang bersifat soft. Nantinya penumpang yang beruntung akan dipilih untuk menikmati perjalanan gratis ini.
“Soft operatrion, uji coba. Penumpang belum ditetapkan tarif gratis sampai Oktober. Tapi penumpangnya akan dipilih,” ujar Menhub saat ditemui di Stasiun KCIC Halim, Jakarta, Kamis, 22 Juni 2023.
Presiden Joko Widodo juga telah memberikan arahan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Yakni memberikan tiket gratis kepada masyarakat yang berada di sepanjang jalur rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
“Jadi Presiden tadi sudah kasih instruksi bahwa kita berikan rakyat sepajang rel ini untuk mencoba gratis kereta api ini,” paparnya.
Gratis Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Masyarakat Berkesempatan Naik Selama Tiga Bulan
Gratis tiket kereta cepat bagi masyarakat untuk naik rute Jakarta-Bandung selama tiga bulan.
PT KCIC selaku operator KCJB mengumumkan bahwa uji coba gratis ini akan menjadi undangan khusus
Dalam upaya menyediakan layanan yang lebih baik, KCIC juga memperkenalkan layanan feeder. Dengan adanya layanan ini, penumpang dapat dengan mudah menuju dan meninggalkan kota dengan kereta cepat.
Misalnya, penumpang dapat menggunakan LRT untuk menuju Stasiun Padalarang dari Sudirman. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan Kereta Cepat ke Padalarang dan sebaliknya.
Baca Juga: Aktor Lee Jang Woo Konfirmasi Kencani Jo Hye Won
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, telah mencoba Kereta Cepat ini menggunakan kereta inspeksi dengan kecepatan 354 km/jam.
Dalam perjalanan dari Stasiun Halim, Jakarta Timur menuju Stasiun Padalarang, Bandung Barat, hanya membutuhkan waktu sekitar 20-an menit.
Meskipun tahap awal naik turun masih dilakukan dari Stasiun Halim dan Stasiun Padalarang.
Penumpang dapat menggunakan kereta feeder untuk mencapai pusat kota Bandung dengan waktu tempuh sekitar 18 menit.
Ridwan Kamil berharap agar proses pengujian berjalan lancar dan infrastruktur transportasi ini dapat segera digunakan oleh masyarakat.
“354 km/jam adalah kecepatan tadi siang (22 Juni 2023) saat mengetes kereta cepat ini. Luar biasa, Halim-Padalarang hanya 20-an menit,” ujar Ridwan Kamil dalam postingan Instagramnya.
Baca Juga: Tragedi Kapal Selam Miliarder Shahzada Dawood Korban Ledakan
Selain itu, Ridwan Kamil juga mengungkapkan rencana tahap kedua Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang akan meluas hingga Surabaya.
Tahap kedua ini mencakup jalur Bandung-Kertajati-Yogyakarta-Solo-Surabaya dengan studi kelayakan yang sudah disepakati untuk segera dilakukan.
“Doakan proses pengetesan-pengetesan lancar dan akhirnya kemajuan infrastruktur transportasi in bisa kita gunakan bersama-sama. Tahap 2 adalah Bandung-Kertajati-Yogya-Solo-Surabaya. Studi kelayakan disepakati untuk segera dilakukan,” lanjutnya.
Luhut Binsar Pandjaitan Usulkan Perpanjang Rute Bandung Surabaya
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, telah mengusulkan perpanjangan rute kereta cepat dari Bandung hingga Surabaya. Setelah operasionalisasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Luhut menyatakan bahwa mereka telah meminta izin dan akan melaporkannya kepada Presiden mengenai studi pendahuluan untuk jalur Bandung-Surabaya.
“Kami sudah minta, dan nanti akan kami laporkan presiden, preliminary study untuk Bandung sampai ke Surabaya,” ujar Luhut pada uji coba KCJK Halim-Tegalluar-Halim, Kamis, 22 Juni 2023.
Menurut Luhut, pengalaman pembangunan KCJB dan para tenaga kerja yang terlibat telah memperoleh banyak pengetahuan dan keterampilan.
Jika pembangunan kereta cepat Bandung-Surabaya terwujud dapat menghasilkan penghematan anggaran yang signifikan.
Kembali Luhut juga menyebut bahwa dalam rangka hilirisasi, banyak bahan baku yang sebelumnya diimpor dapat tergantikan dengan produk dalam negeri.
“Tadi juga Pak Liu setuju mengenai itu dan kemudian dengan hilirisasi. Akan banyak material yang tidak perlu kita impor lagi menggunakan dalam negeri. saya kira ini membuat terobosan-terobosan baru di Republik ini,” tegasnya.
Dengan pembangunan infrastruktur modern dan teknologi tinggi, Indonesia dapat mengikuti jejak Tiongkok yang sudah jauh lebih maju.
Pada kesempatan yang Luhut mengungkapkan bahwa Tiongkok bersedia berbagi teknologi dengan Indonesia.***