
Graham Potter Terdepak Chelsea, The Blues Kesal Terus Kalah

Berita Viral Sepakbola – Graham Potter terdepak Chelsea setelah hanya tujuh bulan bertugas. Mantan pelatih Brighton itu membawa The Blues ke urutan ke-11 klasemen sementara Liga Inggris.
Sebelumnya Potter yang menjabat sebagai manajer Brighton mengambil alih posisi Thomas Tuchel pada bulan September 2022.
Potter lantas memimpin The Blues ke perempat final Liga Champions dalam waktu singkatnya sebagai pelatih.
Awalnya Potter tidak terkalahkan dalam sembilan pertandingan pertamanya sebagai pelatih klub London Barat.
Ironisnya The Blues kemudian mengumpulkan hanya enam kemenangan dari 22 pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi.
Graham Potter Terdepak Chelsea, Kesabaran Todd Boehly Capai Batasnya
Peristiwa Graham Potter terdepak Chelsea tentu saja tidak serta merta terjadi. Awalnya rekan pemilik Todd Boehly dan Behdad Eghbali percaya pada Potter untuk beberapa waktu.
Namun, puncak kesabaran mereka teruji saat kekalahan kandang 2-0 dari Aston Villa pada Sabtu malam menjadi pukulan terakhir.
Boehly dan Eghbali menegaskan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memegang rasa hormat tertinggi untuk Potter.
Sebagai ganti Graham Potter, pihak klub memilih Bruno Saltor untuk ditempatkan sebagai penanggung jawab sementara ketika dewan mencari penerus tetap.
Baca Juga: Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Korban Meninggal 7 Orang
“Atas nama semua orang di klub, kami ingin berterima kasih kepada Graham dengan tulus atas kontribusinya untuk Chelsea. Kami sangat menghormati Graham sebagai pelatih dan pribadi,” ujar dewan klub melalui situs resmi Chelsea.
Menurut pemilik Chelsea, sosok Graham Potter selalu bersikap profesional dan berintegritas. Jelas kekalahan demi kekalahan tidak bisa membuat semua orang kecewa dengan hasilnya.
Bersama dengan para penggemar kami yang luar biasa, kami semua akan mendukung Bruno dan tim saat kami fokus pada sisa musim ini.
Baca Juga: King Nassar Sakit, Muzdalifah Ingatkan Masih Ada Anak
“Kami memiliki sepuluh pertandingan Liga Inggris tersisa dan perempat final Liga Champions di depan,” lanjutnya.
Chelsea sebut akan melakukan segala upaya dan komitmen dalam setiap pertandingan tersebut sehingga mereka dapat mengakhiri musim dengan baik.
Rencana awal Chelsea memberi Potter kontrak hingga akhir musim 2026-2027 pada kedatangannya pada bulan September.
Hasil dari pemecatan tersebut, otomatis pelatih berusia 47 tahun itu akan mendapatkan bayaran yang tinggi.
Potter meninggalkan the Blues dengan rekor 12 kemenangan, 8 imbang, dan 11 kekalahan dari 31 pertandingan. Pencapaian itu merupakan jumlah paling sedikit bagi manajer yang memimpin setidaknya 20 pertandingan papan atas untuk Chelsea.
Bruno Saltor Manajer Interim Berkebangsaan Brasil
Sosok Bruno Saltor pun menarik perhatian publik, meski berasal dari Spanyol, ia memiliki pengalaman panjang pada persepakbolaan Inggris.
Pihak klub menunjuk Bruno Saltor sebagai suksesor sementara di kursi manajerial, sebagaimana ia sebelumnya menjabat asisten manajer Graham Potter.
Pelatih berusia 42 tahun itu berkarier menempati posisi bek kanan dan terkenal sebagai bek sayap yang ofensif.
Ia merupakan mantan penggawa Brighton yang notabene sebagai klub Potter sebelum melatih Chelsea.
Berkembang dari sistem pembinaan Espanyol, Bruno sempat dipromosikan ke tim B lalu senior meskipun tak dapat kesempatan main bersama Espanyol.
Saltor menjadi pemain pinjaman je Gimnastic, Lleida hingga Almeria dan dapat mengemas 100 penampilan selama masa tersebut hingga akhirnya Valencia menjadi pelabuhan terakhir.
2019 Bruno memutuskan gantung sepatu dan menekuni dunia kepelatihan yang mulai melatih tim junior Brighton.
Selama di Inggris, karier Bruno dengan Brighton adalah yang terbaik. Ia mendapatkan tempat di tim utama meski usianya sudah tak lagi muda dan akhirnya pensiun dari klub tersebut.
Sekarang, publik menantikan bagaimana sentuhan Bruno Saltor mampu membentuk The Blues hingga kampanye 2022-2023 tuntas.***