
Gencatan Senjata Militer Sudan, 524 WNI Evakuasi Ke Jeddah

Berita Viral Hari Ini – Genjata senjata militer Sudan selama tiga hari mulai Senin, 24 April 2023 tengah malam waktu setempat hingga Kamis, 27 April 2023.
Dua kubu berselisih di Sudan sejak 15 April 2023 melibatkan militer setempat dengan pasukan paramiliter.
Fakta genjatan senjata disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Senin, 24 April 2023.
Antony Blinken menambahkan bahwa kesepakatan diambil usai kedua pasukan militer melakukan negosiasi intens selama dua hari terakhir.
“Mulai tengah malam pada 24 April, berlangsung selama 72 jam,” ujar Antony Blinken.
Hasil negosiasi menyatakan bahwa pasukan paramiliter Sudan, Rapid Support Forces (RSF), menjelaskan pihaknya setuju gencatan senjata.
Salah satu tujuannya untuk memberikan waktu bagi negara-negara asing mengevakuasi warga mereka dari negara Afrika Utara tersebut.
Gencatan Senjata Militer Sudan, Konflik Menyasar Bandara Internasional
Sebelum gencatan senjata militer Sudan, diketahui jika pasukan paramiliter Rapid Support Forces menyerbu sejumlah tempat strategis.
Sasaran RFS adalah istana kepresidenan dan bandara internasional Sudan yang terjadi pada 15 April 2023.
Imbas dari penyerbuan RFS, bentrokan bersenjata dengan militer Sudan tidak terhindari. Bahkan selama konflik angkatn bersenjata negara Afrika Utara tidak segan meluncurkan serangan udara.
Parahnya basis RFS yang menjadi sasaran militer berada dekat pemukiman warga ibu kota.
Sejauh ini perang saudara telah menewaskan lebih dari 400 orang dan ribuan lainnya luka-luka.
Baca Juga: Gempa Mentawai Potensi Tsunami, Alat Peringatan Rusak
Kesepakatan gencatan senjata selama tiga hari untuk membantu masyarakat mencapai wilayah aman serta evakuasi perwakilan diplomatik.
“Untuk membuka koridor kemanusiaan, memfasilitasi pergerakan warga dan penduduk, memungkinkan mereka memenuhi kebutuhan. Mencapai rumah sakit dan daerah aman, dan mengevakuasi perwakilan diplomatik,” terang pemberitahuan gencatan senjata dari RFS.
Sebelumnya upaya gencatan senjata antara kedua kubu gagal terlaksana lantaran militer dan paramiliter kembali saling menyerang satu sama lainnya.
Baca Juga: Iqbal Pakula Tutup Usia, Aktor Cinta Fitri Gagal Jantung
Dunia pun mengharapkan kesepakatan kali ini mampu kedua kubu bersengketa lakukan. Agar penduduk bisa menerima pasokan makanan dan kebutuhan medis.
Juru bicara Menteri Luar Negeri Prancis Anne-Claire Legendre mengatakan telah mengevakuasi sekitar 500 orang dengan hampir 200 di antaranya warga dari 36 negara.
Arab Saudi juga sudah mengevakuasi 10 warga negara mereka dan 189 warga asing termasuk Amerika Serikat, menurut laporan Kementerian Luar Negeri Riyadh.
Korea Selatan dan Jepang juga telah mengonfirmasi bahwa mengevakuasi warga negaranya dari Sudan.
Indonesia juga mengklaim berhasil mengevakuasi 542 WNI dari Sudan untuk pindah ke Jeddah selanjutnya pulang ke tanah air.
Evakuasi WNI Bertahap Menuju Jeddah dari Negara Konflik
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan evakuasi tahap kedua berjumlah 524 orang.
“524 WNI sedang dalam perjalanan laut dari Port Sudan menuju Jeddah. Evakuasi tahap kedua sedang dilaksanakan dari Khartoum ke Port Sudan, mohon doanya,” terang Judha Nugraha pada Selasa, 25 April 2023.
Pada kesempatan berbeda Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan hingga Senin ada 538 WNI sudah evakuasi ke kota Port Sudan.
Perjalanan evakuasi pasca gencatan senjata militer Sudan melalui jalur laut lantaran lebih aman bagi seluruh masyrakat hindari wilayah konflik yang sejuah ini menyasar bandara internasional.
“Saat ini 538 WNI sedang beristirahat di rumah persinggahan Kota Pelabuhan sebelum keberangkatan menuju Jeddah melalui jalur laut Insyaallah dipulangkan ke Indonesia,” ujar Retno Marsudi dalam Press Briefing.
Sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, Jepang, hingga Korea Selatan langsung buru-buru mengevakuasi warganya dari Khartoum.***