
Dukcapil Kebocoran Jutaan Data, Kemananan Masyarakat Terancam

Berita Viral Hari Ini – Dukcapil kebocoran jutaan data yang menghebohkan publik termasuk pakar keamanan siber, Alfons Tanujaya.
Alfons Tanujaya menyebut kejadian ini sebagai masalah yang sangat parah karena data bocor mencakup nama lengkap ibu kandung. Padahal sering digunakan untuk verifikasi keamanan perbankan.
Untuk mengatasi masalah ini, Kementerian Dalam Negeri dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mendesak investigasi bersama guna mencari tahu penyebab terjadinya kebocoran tersebut.
Jika terbukti adanya kelalaian atau keterlibatan individu yang menyebabkan kegagalan perlindungan data. Tindakan pidana sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi dapat diterapkan.
Dukcapil Kebocoran Jutaan Data,Teguh Setyabudi: Tidak Temukan Jejak
Terkait Dukcapil kebocoran jutaan data, pihak Dirjen Dukcapil, Teguh Setyabudi, menyatakan bahwa tidak temukan jejak kebocoran dalam Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).
Dukcapil menerapkan SIAK Terpusat online yang dijalankan oleh Dukcapil Kemendagri.
“Sejauh ini tidak ditemukan jejak kebocoran data,” ujar Teguh Setyabudi.
Kembali lagi, kasus pembobolan data pribadi warga Indonesia oleh peretas kembali mencuat.
Hacker yang sebelumnya terkenal dengan nama anonim RRR telah menjual 34 juta data paspor dan 1,3 triliun data pendaftaran Kartu SIM telepon.
Kini, peretas tersebut menawarkan 337 juta data yang berasal dari Dukcapil Kemendagri pada forum online hacker BreachForums.
Baca Juga: Kisruh Ariana Grande Dalton, Tertekan Berujung Perceraian
Menurut pakar keamanan siber, Alfons Tanujaya, jumlah data yang melebihi jumlah penduduk Indonesia. Ada kemungkinan bahwa data tersebut mencakup informasi warga yang sudah meninggal.
Jutaan data inti warga Indonesia ini diduga merupakan copy-paste dari server dukcapil.kemendagri.go.id.
Karena mengandung 69 kolom dengan 28 kolom yang berisi informasi pribadi penting.
Dalam satu juta data sampel yang dapat terakses, data bocor mencakup nomor induk kependudukan (NIK). Termasuk nama lengkap, tanggal lahir, nomor akta lahir, golongan darah, agama, dan status pernikahan.
Selain itu, terdapat juga informasi seperti nomor akta nikah, nomor akta cerai, tanggal nikah, tanggal cerai. Bahkan yang sangat mengkhawatirkan, informasi mengenai kelainan fisik.
Baca Juga: Sengkarut Rumah Guruh Soekarnoputra, Tidak Berniat Pindah
Data lainnya mencakup pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, NIK ayah, NIK ibu, nama lengkap ayah, dan nama lengkap ibu. Selain itu, terdapat juga informasi mengenai petugas yang memasukkan data tersebut.
Perlu dilakukan investigasi mendalam untuk mengungkap sumber kebocoran data ini. Keamanan dan privasi data pribadi warga harus menjadi prioritas utama.
Tindakan yang diperlukan harus pemerintah ambil untuk melindungi masyarakat dari kebocoran data serius ini.
Pengamat Miris Nama Ibu Kandung Tersebar Bebas, Tanyakan Kemananan Perbankan
Dalam menghadapi kasus Dukcapil kebocoran jutaan data, seorang pengamat, Alfons Tanujaya, mengungkapkan keprihatinannya terhadap penyebaran informasi.
Hal ini menjadi perhatian serius karena informasi seperti nama ibu kandung oleh lembaga perbankan sebagai pertanyaan keamanan untuk memverifikasi pemegang rekening.
Dengan memiliki informasi tentang nama ibu kandung, seseorang dengan mudah dapat mengaku-ngaku atau mewakili pemilik rekening dan menguras isi rekening yang sah.
Hal ini menjadi perhatian serius karena bank dapat terkena dampak negatif dari kebocoran data tersebut.
Lebih lanjut, Alfons juga menekankan bahwa bahaya besar terjadi jika pembobol data telah mengumpulkan informasi lain yang kemudian digabungkan menjadi data lengkap.
Dalam kasus tersebut, dampaknya akan lebih luas dan dapat mengancam stabilitas Indonesia jika data demografis juga terbocor.
Mereka dapat memanfaatkan data tersebut untuk kampanye negatif yang bertentangan dengan kepentingan bangsa.
Alfons mengungkapkan pentingnya penggunaan enkripsi data dalam server Kemendagri. Jika informasi tersebut dienkripsi dengan baik, maka ratusan juta data tersebut tidak akan dapat terbaca meskipun berhasil dibobol.***