
Demo Buruh 10 Agustus 2023, Penuhi Gedung DPR dan Monas

Berita Viral Hari Ini – Aksi demonstrasi buruh 10 Agustus 2023 telah ditegaskan oleh Jumhur Hidayat, Koordinator Presidium AASB serta Ketua Umum DPP Konfederasi KSPSI.
Aksi ini bertujuan untuk mengisi Gedung DPR dan Monas sebagai bentuk unjuk rasa terhadap sejumlah isu yang memengaruhi dunia kerja.
Meski demikian, Jumhur Hidayat dengan tegas menyatakan bahwa rencana ini tidak memiliki kaitan dengan seruan yang disampaikan oleh pengamat politik, Rocky Gerung.
“Iya sudah direncanakan. Tidak ada hubungan sama Rocky. Rocky itu memberikan semangat justifikasi, enggak ada hubungan,” ungkap Jumhur.
Pada acara konsolidasi AASB pada Juli 2023, Rocky Gerung hadir sebagai pembicara yang menyoroti isu-isu penting dan memberikan kritik terhadap pemerintahan.
Namun, ia juga menyebut rencana aksi people power pada 10 Agustus 2023. Meskipun ada persamaan tanggal, Jumhur Hidayat menegaskan bahwa rencana aksi buruh telah direncanakan.
Jumhur Hidayat menjelaskan bahwa Rocky Gerung hanya memberikan semangat justifikasi dan tidak memiliki hubungan langsung dengan aksi yang AASB usulkan.
Demo Buruh 10 Agustus 2023, Desak Pemerintah Cabut UU Ciptaker
Dalam rangka menjalankan aksi demonstrasi 10 Agustus 2023, Aliansi Aksi Sejuta Buruh bersama dengan berbagai elemen lainnya mengusung tuntutan penting.
Mereka bersatu dalam upaya mendesak pemerintah untuk mencabut Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Serta beberapa undang-undang yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat.
Ketua Umum DPP Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Jumhur Hidayat, menegaskan aksi tersebut tidak memiliki hubungan dengan seruan Rocky Gerung.
Jumhur dengan tegas menyatakan bahwa acara tersebut merupakan konsolidasi buruh untuk aksi pada 10 Agustus dan kehadiran Rocky Gerung hanya memberikan semangat justifikasi.
“Itu Rocky di acara saya, gimana. Itu konsolidasi buruh untuk 10 Agustus di kita. Rocky kita undang, anda lihat dong di belakang Rocky siapa itu fotonya. Foto saya,” ungkap Jumhur.
Baca Juga: Arema Pertahankan Joko Susilo, Ganti Jabatan Dirut Teknik
Dalam hal ini, aksi yang dijalankan oleh Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) berbeda dengan yang digelar oleh Partai Buruh pada tanggal 9 Agustus.
Aksi tersebut juga melibatkan Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) yang Nining Elitos pimpin.
Meskipun berbeda aliansi, mereka sepakat untuk melangsungkan aksi pada tanggal yang sama, yaitu 10 Agustus.
“Demo dengan Nining, kita sama tanggalnya sepakat sama-sama tanggal 10. Cuman beda aliansi, tapi sama kita sepakat tanggal 10. Demo buruh hari Rabu 9 Agustus, Itu mah Iqbal serikat buruh,” lanjutnya.
Baca Juga: Lucinta Luna Setingan? Kekasih Bule Yakin Wanita Tulen
Pihak kepolisian telah mengimbau masyarakat dan pengendara untuk menghindari ruas jalan Gatot Subroto dan sekitar Monumen Nasional (Monas). Mengingat kedua lokasi ini akan menjadi titik kumpul aksi demonstrasi.
Untuk menjaga kelancaran dan kondusivitas aksi, pihak keamanan telah menyiapkan ribuan personel gabungan TNI/Polri dan Pemprov DKI.
Mereka bertugas mengawal dan memastikan bahwa proses penyampaian pendapat berjalan dengan tertib dan sesuai aturan perundangan yang berlaku.
Satu Juta Peserta Turun Jalan Utarakan Tuntutan
Harapannya demo buruh 10 Agustus 2023 akan menjadi tonggak perubahan. Aksi dri unjuk rasa diikuti oleh sekitar satu juta buruh yang dikoordinir oleh Presidium AASB dan KSPSI.
Dalam aksi ini, buruh akan menyampaikan tuntutan mereka dengan kuat. Meminta pemerintah mencabut UU Ciptaker serta undang-undang lain yang dianggap merugikan rakyat.
“Massa aksi inti kita ditambah dengan laporan beberapa massa organisasi akan bergabung. Pak Arif Minardi Sekjen KSPSI optimis akan menghadirkan satu juta orang,” terang Jumhur.
Jumhur mengungkapkan keyakinannya bahwa massa aksi inti bersama dengan berbagai kelompok organisasi lain akan mencapai jumlah satu juta orang.
Para peserta aksi akan berkumpul dari Kantor International Labour Organization (ILO) di Jalan MH Thamrin sebelum memulai long march menuju Istana Merdeka.
Di sana, rekomendasi ILO terkait UU Ciptaker akan diserahkan kepada pemerintah.
“Sama, aliansi dengan KASBI bareng. Namanya apa saja boleh, organisasi apa saja boleh, yang penting isunya waktu itu ya Omnibus Law,” paparnya.
Jumhur menjelaskan perbedaan metode perjuangan antara kelompok lain dengan aksi yang dilakukan pada tanggal 10 Agustus.
10 Agustus, Jakarta akan menjadi panggung bagi demonstrasi besar-besaran yang menggambarkan kekuatan solidaritas buruh dan komitmen menyuarakan tuntutan penting.***