
Banjir Korea Selatan, Korban Terjebak Terus Bertambah

Berita Viral Terbaru – Banjir Korea Selatan menyebabkan korban terjebak terus bertambah.
Tim penyelamat telah menemukan tujuh jenazah saat berupaya mencapai mobil-mobil yang terperangkap di dalam terowongan akibat banjir.
Hujan deras dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir, tanah longsor, dan pemadaman listrik di banyak wilayah negara tersebut.
Saat ini, sudah ada 26 orang yang dilaporkan tewas akibat bencana ini, sementara 10 orang lainnya masih dalam pencarian.
Meskipun belum terkonfirmasi dengan pasti berapa banyak orang yang masih terjebak dalam terowongan yang memiliki panjang 685 meter tersebut.
Kemungkinan terdapat 15 mobil yang masih terendam air, lantaran banjir bandang yang tiba-tiba melanda terowongan jalan Osong, dekat kota Cheongju, Provinsi Chungcheong Utara.
Membuat para pengemudi dan penumpang tak memiliki cukup waktu untuk menyelamatkan diri setelah sungai terdekat meluap.
Banjir Korea Selatan, Tim Penyelamat Gencar Lakukan Evakuasi
Mengatasi Banjir Korea Selatan, tim penyelamat terus berjuang untuk menolong warga yang terdampak bencana ini.
Pada Minggu, 16 Juli 2023 pagi waktu setempat, enam jenazah ditemukan dalam sebuah bus yang terendam.
Penemuan ini menambah jumlah korban dari satu mayat lainnya yang ditemukan sebelumnya. Sementara sembilan orang berhasil diselamatkan pada Sabtu kemarin.
Jumlah korban tewas akibat banjir ini telah mencapai 33 orang, menurut laporan media setempat.
Baca Juga: Surya Paloh Bahas Revolusi Mental, Alasan Hubungan Memburuk
Sebagian besar korban jiwa berasal dari wilayah pegunungan Gyeosang Utara, di mana tanah longsor telah menghancurkan banyak rumah.
Pada hari Sabtu. 15 Juli 2023, curah hujan mencapai 300mm (11,8 inci) pada seluruh Korea Selatan.
Meskipun negara ini biasanya mengalami curah hujan sebesar 1.000mm (39,4 inci) hingga 1.800mm (70,9 inci) per tahun menurut Badan Meteorologi Korea.
Namun sebagian besar curah hujan tersebut terjadi pada bulan-bulan musim panas.
Baca Juga: WNI Korban TPPO: Harus Menunggu Berapa Tahun Lagi?
Foto-foto udara dari daerah terdampak banjir memperlihatkan lumpur berwarna coklat dan air yang begitu dalam sehingga hanya atap rumah yang terlihat.
Ribuan orang telah terdampak oleh bencana ini dan mendapat perintah untuk dievakuasi oleh pemerintah daerah setempat.
Perdana Menteri Han Duck-soo juga telah memerintahkan militer untuk membantu upaya penyelamatan.
Pada Sabtu pagi, sekitar 6.400 warga terevakuasi setelah Bendungan Goesan di Chungcheong Utara meluap.
Banjir ini menyebabkan beberapa desa dataran rendah yang berdekatan dengan bendungan terendam air.
Serta banyak jalan yang menjadi tidak bisa terlalui. Akibatnya, beberapa warga terjebak dalam rumah mereka.
Tanah Longsor Chungcheong Utara Sebabkan Kereta Api Tergelincir
Awalnya banjir Korea Selatan bermula pada hari Jumat, 14 Juli 2023, terjadi tanah longsor pada kawasan Chungcheong Utara mengakibatkan insiden tergelincirnya sebuah kereta api.
Akibat kejadian tersebut, seorang teknisi mengalami luka-luka, namun tidak ada penumpang yang berada dalam kereta saat itu.
Korail, operator kereta api nasional Korea Selatan, telah mengumumkan penghentian semua layanan kereta reguler serta beberapa kereta cepat. Hal ini mengakibatkan gangguan dalam pelayanan kereta cepat lainnya.
Badan Meteorologi Korea memperkirakan bahwa curah hujan akan terus berlangsung hingga Rabu pekan depan. Mereka juga mengingatkan bahwa kondisi cuaca saat ini sangat berbahaya.
Selama dua pekan terakhir, hujan ekstrem telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa negara, termasuk India, China, dan Jepang.
Para ilmuwan menyatakan bahwa perubahan iklim berperan dalam terjadinya fenomena ini. Atmosfer yang semakin hangat mengakibatkan curah hujan ekstrem.
Dengan suhu semakin tinggi, atmosfer mampu menahan lebih banyak uap air. Kemudian berkontribusi pada pembentukan tetesan air dan curah hujan yang lebih deras.
Fenomena ini terkadang terjadi dalam waktu yang lebih singkat dan area yang lebih kecil.
Dalam menghadapi bencana alam ini, pihak berwenang dan masyarakat harus tetap waspada dan saling membantu.***